Rig ini sebenarnya dijual oleh Yaesu untuk konsumen corporate (bisnis), bukan untuk amatir, sehingga pada kondisi baru beberapa band amatir secara default di-disabled, dimana kita dapat mendengarkan namun saat transmit tidak bisa, diindikasikan dengan pesan error di displaynya. Jangan khawatir akan saya ungkapkan cara modifikasinya sehingga membuatnya menjadi sebuah radio transceiver amatir / general coverage diakhir tulisan ini. Versi amatir dari FT-80C adalah FT-747, yang keduanya memiliki fungsi dan panel depan yang sama persis, namun untuk FT-80C box terbuat dari plastik, sehingga lebih ringan.
Baik mari kita tengok spesifikasinya, diambil dari http://www.rigpix.com/protrx/yaesu_ft80c.htm dengan beberapa sisipan :
Type: | Professional land mobile transceiver |
Frequency range: | TX: 1.5-30 MHz RX: 0.5-30 MHz |
Mode: | AM/SSB/CW/RTTY/FM Optional |
RF Power output: | 100 W – Adjustabled |
Sensitivity: | N/A |
Selectivity: | N/A |
Image rejection: | N/A |
Voltage: | 13.8 VDC |
Current drain: | RX: ? mA TX: Max ? A |
Impedance: | 50 ohms |
Dimensions (W*H*D): | ? mm |
Weight: | ? gr |
Manufactured: | 19xx-19xx |
Performansi dari radio ini sesuai dengan yang saya rasakan adalah sebagai berikut:
- Kemudahan Pengoperasian = Mudah
- Band Coverage = Seluruh Band Amatir dari 0.5-30MHz (harus diunlocked menjadi general covarege dulu, lihat caranya dibawah)
- Power Output = Karena saya beli second hand, maka tidak lagi default. Punyaku di band rendah 80M bisa sampai hampir 200W (power supply saya Maldol 30A lokal sampai ngerik), di band tengah 11.415MHz (frekuensi RAPI) mampu keluar sampai 160W, sementara di band tinggi 27MHz (frekuensi RAPI) mampu keluar 120W, namun bila ALC-nya bekerja maka akan turun menjadi sekitar 50-80W saja. Secara umum OK Man …
- Dial Tuning = Bisa diset pada jangkah 1 MHz sampai dengan 1 KHz, jadi kita dengan mudah dan cepat pindah band (tergantung kebiasaan).
- Scanner = Payah, hanya bisa diakses via tombol scan yang ada di Microphone Handheld-nya, lambat lagi … hehehe
- Kepekaan Receiver = Cukup bagus
Kesimpulannya, radio ini cukup memadai dan dapat memenuhi kebutuhan amatir pemula seperti saya, apalagi harganya sangat murah pada kelas radio All-Bander, yaitu hanya Rp. 2,5 Juta saja (tergantung kondisi) di Pasar Cikapundung Bandung.
Modifikasi FT-80C dari Komersial Menjadi Amateur (General Coverage)
Bagi pemilik FT-80C trick dibawah sangat penting diketahui, bahkan rekan yang punya bengkel radio juga perlu mengetahui trick ini, siapa tahu ada konsumen yang pengen membuat FT-80C-nya menjadi general coverage.
- Nyalakan radio dalam posisi menerima
- Putar dial sampai anda mendapatkan display 12.345.6 MHz
- Matikan radio
- Hidupkan lagi radio, maka akan didapati tulisan GEN artinya general coverage
- Selamat anda telah memiliki radio All Band penuh … hehehe
Oh yaa, bagi pemilik FT-80C saya peringatkan untuk berhati-hati dengan sebuah saklar yang bisa diakses melalui lubang kecil dibawah front panel (panel depan), bila anda melakukan perubahan posisi switch ini, maka saya jamin pesawat anda akan kembali ke default pabrik dan seluruh memori yang telah anda simpan akan hilang ………… hihihihihihihi
So that, selamat mencoba …
221 comments
Comments feed for this article
December 15, 2008 at 5:29 pm
totok
Boleh juga tuh pesawat, sebenarnya saya juga punya tapi dah lama gak terpakai. Sehubungan tampilan LCD nya ngeblok hitam, jadi yah nggak tau main dimana.Rekanku informasinya, kalau ada yang punya. Atau tokonya dimana kalau beli. Sukur bekas gak masalah, nanti maskawinnya berapa ???? trims banyak sebelumnya.
December 16, 2008 at 6:53 am
YD1CHS
Dear OM Totok,
Kalau saya belum tahu yaa dimana beli spare part radio yang sudah jadul gini, namun mungkin beberapa nomor berikut bisa dihubungi, siapa tahu nanti berkembang infonya, harus kemana:
Kios HAM di Cikapundund Bandung:
1. Kios OM Budi : 022-84460547, 022-70506652
2. Kios Agung electronic : 022-4219735
Ahli Reparasi HAM (saya ambil dari blog OM YB3TD):
1. OM Arif – 08886694245
Terimakasih telah mampir di blog ini, mudah-mudahan bisa membantu.
73 de YD1CHS
December 16, 2008 at 4:17 pm
YD7DNA
hm.. tks. tip&trik nya.
Saya punya FT-80 C masih oke.
cuma mic standar (MH-1) agak “serak”. gimana ngoprek mic std ini ya??
trus kalo mau bikin tombol2 yang “colok” itu dimana? (cover depan dah saya buka.. jadi keliatan bolong-bolong gitu)
trims.
December 16, 2008 at 4:56 pm
YD1CHS
Dear OM YD7DNA …
Radio ini tergolong “old lady” atau “tua” … jadi microphone merupakan obyek yang sangat mudah untuk diserang oleh faktor usia. Jadi … masalah degradasi pada mic, sesuatu yang sangat wajar, terutama pada elastisitas membran dan kemungkinan bertumpuknya debu disekitar membran, coil dan magnet.
MASALAH MICROPHONE
Nah, untuk membuat microphone menjadi lebih segar, kita harus replace dengan yang benar-benar baru, bukan sma cashing-nya lho, cukup microphonenya.
Pilihan pertama, microphone untuk replacement ini adalah microphone CB, banyak mereknya, namun pastikan impedansinya 600 Ohm. Hati-hati, banyak yang ditulis 600 Ohm, tapi setelah dicek dengan Ohm-meter, walah cuman kurang dari nominal tersebut. Efeknya bila menggunakan mic tersebut, tentu kurang lepas tendangannya. Biasanya, makin besar impedansi suatu microphone, maka makin besar pula arus listrik yag dihasilkan akibat gerakan naik-turun coil via magnet, efeknya ya tadi lebih banter dan nendang. Harga sebuah microphone CB di Pasar Cikapundung Bandung paling banter 80-an ribu, including cashingnya (tapi cashingnya nggak dipakai untuk kepentingan ini), soalnya beli microphone saja tanpa chasing kayaknya nggak ada kali … hehehe. Ambil microphonenya saja, replace ke microphone standar milik FT-80C, nah udah dech, “the old lady” now becoming to “a young lady”.
Pilihan kedua, anda bisa me-replace dynamic microphone ini dengan condensor mic, bentuknya kecil, namun butuh catuan, tapi bisa dimodifikasi melalui catuan yang masuk ke handheld mic eksisting (FT-80C), gampang kok, tinggal tambah 1 buah resistor sekitar yah 1K Ohm dan sebuah capacitor untuk blocking DC agar tidak masuk ke penguat AF eksisting (FT-80C). Namun bila pingin lebih gedhe nendangnya (supaya nggak pecah – overdrive, diberi volume control dibelakangnya), bisa eksperimen menambahkan penguat condensor mic satu transistor sebelum masuk ke jack microphone FT-80C.
Pilihan ketiga, ya replace aja semuanya dengan desk mic (mic meja), banyak dijual, tapi harganya lebih tinggi. Sebuah desk mic, biasanya dilengkapi dengan equalizer (tone controller) dan berfungsi sebagai mic compressor (yaitu sejenis AF AGC = Automatic Gain Control untuk Audio Frequency). Jadi kita teriak atau ngomong pelan, keluaran dari microphonenya akan memiliki amplitudo yang rata-rata, efeknya seperti nendang terus, walaupun kita berbicara pelan dan santai. Nah, desk mic ini juga bisa kita buat sendiri (homebrew), gampang dan murah … sambil nambah pengetahuan plus pengalaman. Rangkaian banyak didapatkan di NET, kalau ada waktu, nanti akan saya bahas di blog ini … so that, stay tuned !
MASALAH TOMBOL FRONT PANEL
Nah ini dia yang sulit untuk dijawab, kalau nggak salah kit untuk tombol ini ada kok dijual yaitu kit buat FT-747GX, kan mukannya sama abis tuch dengan FT-80C, seingatku saya lihat di NET (ebbay), tapi jangan-jangan harganya hampir sama dengan pesawatnya … hihihi … itu namanya Nightmare …
Kalau saya, cukup pakai sedotan (straw) bekas WD-40 spray yang ukurannya kecil plus kuat (warnanya merah), nah supaya tidak terlalu tajam dan bisa nyanthol dilobang, saya lapisi dengan isolasi kertas sedikit saja, potong dengan panjang secukupnya, sehingga masih ada sedikit tonjolan keluar untuk kita tekan. Supaya straw ini punya kepala, ambil aja penghapus pensil anak-anak, buat bentuk kotak-kotak sesuai lobang tombol, kasih lobang ditengahnya, pasang straw tadi disitu, … bim-salabim … anda sekarang punya tombol FT-80C made in Indonesia tulen, tinggal kasih warna hitam dengan spidol atau beri tulisan masing-masing fungsinya dengan sticker atau spidol.
Okay … have a nice day !
73 de YD1CHS
December 22, 2008 at 5:15 pm
gede
waduh mampus dach,ada yang bisa ngebantuin tidak kirimin saya rangkaian mice compresor yang ada desis buat di gunanakan di YAESU FT 707 radio jadul peninggalan manusia purba untuk bantuannya entar di kirimi salak bali dech. ma aci ya
December 30, 2008 at 11:07 am
navis
“di band tengah 11.415MHz (frekuensi RAPI) mampu keluar sampai 160W”, saya kok belum sreg menggunakan frekwensi ini…
December 30, 2008 at 2:57 pm
Wing
Blognya bagus oom. Sangat berguna buat amatiran (bukan amatir ya) kayak saya.
Saya masih menunggu skema mic compressor atau speech processornya. Kebetulan punya hobi nyolder panci, jadi lumayan lah sapa tau bisa bikin sendiri akan menghemat ongkos.
Trims.
Maju terus!
January 2, 2009 at 8:20 pm
YD1CHS
Dear OM Wing,
Sabar OM, saya ada beberapa rangkaiannya, namun saya akan mencoba dulu, sehingga bisa merasakan seperti apa hasilnya baru saya share disini, sehingga bila ada Rekans akan membuatnya (mungkin) saya bisa memberikan gambaran seperti apa hasilnya. Thanks atas kunjungannya.
73 de YD1CHS
January 2, 2009 at 8:26 pm
YD1CHS
Dear OM Navis,
Yah … sejauh yang saya tahu memang betul frekuensi 11.415MHz masih belum diputuskan untuk digunakan sebagai band amatir, beberapa frekuensi diatas (including 11MHz dan 27MHz) biasanya dicoba dipasaran bila sedang pengetesan saat melakukan jual-beli perangkat, sebab selain ORARI, RAPI juga memiliki kapling band HF ini, yaitu 27MHz. Oleh sebab itu, saya melakukan pengukuran di band-band tersebut.
Demikian … 73 de YD1CHS
January 2, 2009 at 8:28 pm
YD1CHS
Dear OM Gede,
Request OM membuat saya penasaran nich, kok yang diinginkan mic compressor yang memiliki desis, untuk apa yaa desisnya, padahal biasanya yang dicari adalah yang clear … begitu ?
73 de YD1CHS
January 10, 2009 at 2:50 pm
Adin - Ahmad Dinawan, ST, IAI.
oom CHoliS yang baik….
Trim’s buat tip’n trik FT-80C-nya. It’s worth so much!!
Sukses selalu ya… semoga bisa jumpa & QSO di HF pada waktu dan frekwensi yang terbaik.
salam dari & untuk keluarga
73 de YD7DNA
January 12, 2009 at 7:21 am
YD1CHS
Dear OM Adin,
Memang itu yang saya harapkan, yaitu tulisan sederhana disini dapat memberikan manfaat positif buat Rekan-rekan yang kebetulan mampir dan menyempatkan diri membacanya.
Thanks anyway, atas kunjungannya di blog, dan sukses selalu.
Salam dari Keluarga untuk Keluarga.
The Best Regards
YD1CHS
January 16, 2009 at 8:09 am
deagung
cq cq yd1chs, sunpah nic baru belajar main internet jumpa blog ini jadi pingin ngeloni istri yang bawel nich eit jangan salah dulu maksudnya YAESU FT 707 mainan waktu msh di kelas II SMP waktu masih di lombok setelah di coba tidak mau transmit nah ni dia om bisa bantuin jadi dukunnya tidak dimana saya mesti cari dia punya final dan masih ada satu lagi IC 720 A sama tuh penyakitnya tolong ya om matur suksma. gede bali
January 16, 2009 at 11:21 am
YD1CHS
Dear OM De Agung,
Wah kalau zaman kelas II SMP OM sudah punya Yaesu FT-707, waduh luar biasa amir nich, pasti banyak duit nich … hehehehe !
Sebelum menjatuhkan sanksi kepada transistor final, saran saya check dan recheck dulu OM, apakah exciter-nya OK atau tidak, ya caranya OM tinggal copot tuch cabel koneksi menuju RF Linear Power Amplifier, terminasikan dengan resistor 50 Ohm, lalu set pada frekuensi tertentu mode tertentu – misal USB, LSB atau AM, pantau dengan receiver, pastikan modulasinya keluar dan OK. Nah, kalau sampe step ini nggak ada tanda-tanda kehidupan, pasti dech masalahnya di penguat RF jalur TX. Namun, bila jalur ini OK, jangan buru-buru dulu, lakukan check dimasing-masing transistor mulai Pre-Driver, Driver sampai Final.
Eh ya, namun jangan lupa yaa, pengalaman saya, saya pernah ngoprek sebuah rig mati, saya kira pasti komponen aktifnya yang kena, eh ternyata relay … so yaitu itu tadi check and recheck !
Kalau yang jualan transistot final, coba aja cari di bekas.com, saya pernah melihat beberapa rekan beriklan disana, diantaranya ada 2 nama yang saya ingat yaitu OM Oktavianus Heru (Bandung) dan OM Bram (Malang), nah … silakan disurf aza.
Regards
YD1CHS
January 29, 2009 at 4:13 pm
penggemar
di http://www.radiomods.co.nz/yaesu/yaesuft747.html dijelaskan bahwa agar menjadi general coverage selain melalui prosedur seperti FT80C juga harus motong jumper. Apa memang rangkaiannya beda antara FT80C dan FT747? Mohon penjelasan dan terima kasih.
February 10, 2009 at 8:09 am
YD1CHS
Dear Penggemar,
Nggak perlu memotong jumper OM, kalau saya bandingkan antara FT-80C dan FT-747 rangkaiannya nyaris sama atau boleh dibilang sama. Yang beda hanya cover tombol depan, sebab keduanya sebenarnya memiliki jumlah dan fungsi tombol depan yang sama persis. Nah, perbedaan kedua bila kita amati di Manual Book, FT-747 memiliki sensitivitas lebih baik dibanding FT-80C, maklum pesawat tersebut kan didesain untuk amatir radio, sementara FT-80C untuk komersial yang biasanya digunakan tidak sampai untuk DX, cukup local distance saja, sehingga tidak perlu terlalu sensitive (ini sih analisa saya lho).
Saya memang pernah membaca instruksi tersebut, namun yang saya lakukan untuk FT-80C hanya cukup tekan-tekan tombol saja, langsung tulisan GEN muncul dan bisa untuk TX/RX di semua band HF.
Usulan saya, OM coba dulu dengan prosedure tanpa memotong kabel sesuai yang saya tulis di blok, kalau tidak berhasil baru lakukan prosedure seperti yang OM sebutkan. Oh yaa, bukankah seharusnya secara default FT-747 itu terbuka untuk semua HF, atau dengan kata lain sudah General Coverage, ya ?
Okay selamat mencoba dan have a nice day !
Regards
YD1CHS
February 10, 2009 at 10:17 am
penggemar
Terima kasih penjelasannya. Sudah saya coba, dan memang tidak perlu potong jumper.
Saya juga pakai TS-450 yang sudah dibuat general coverage transmission sehingga bisa dipakai di 11 mc. Aslinya seperti 80c, hanya bisa receive aja di 11 mc tapi dengan motong dioda jadi bisa mancar di 11 mc. lihat http://www.mods.dk/view.php?ArticleId=726
February 11, 2009 at 6:56 am
YD1CHS
Dear Penggemar,
Well done … hehehe
Regards
YD1CHS
February 15, 2009 at 10:11 pm
andi
Bos, saya mo tanya nich. sy baru dapet Yaesu FT-80C tapi masih bingung cara pakainya. Ini kan ada Mode LSB,USB,CW,AM nah yang dimaksud dengan Freq Rapi 11.415 Mhz itu di Mode apa …..LSB,USB,CW ato AM ???? Trus yg paling banyak pengguna amatir juga di mode apa…..?
Untuk antena sementara masih buat Recive aja dg bentangan kawat 20m & ujungnya dicolokin kabel RG58……
Mohon Pencerahan…….Thx
February 19, 2009 at 10:24 am
De Kakoel
Dear De Agung,
Bgm masalah IC-720A nya? Apa rotary relaynya muter terus ‘mpe bonyok? Atau gak mau transmit aja? Atau matot a.k.a mati total? Kalau rotary relaynya (untuk memindahkan LPF dan BPF-nya) yang rusak, tdk ada yang jual. Tapi (ehm…) saya tahu cara bikin penggantinya dg suara lebih halus. Mending di-jemur (Jual cEpat dan MURah) aja Om, mumpung (ehm… lagi deh) saya lagi nyari 😉
Thank 73 buat rekan-rekan eh tambauah ciak … salam 51-55 juga.
February 23, 2009 at 8:46 am
YD1CHS
Dear OM Andi,
Selamat atas mainan barunya. Pesawat ini sangat mudah digunakan, walaupun oleh beginner sekalipun.
Namun ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk mengudara dengan RIG ini, yaitu:
1. Antenna System, sangat penting dalam keberhasilan komunikasi. Berikut rumus paling gampang untuk membuat antena open dipole atau bentangan kawat. Yaitu:
Panjang 1 sisi dipole (meter) = 95% * 300/ Frek Kerja (MHz) / 4
Tanpa balun juga sudah dapat, langsung dipasang di coax 50 Ohm misal RG-58 atau RG-8. Bila punya pakai balun 1:1 juga bagus.
Hati-hati dengan antenna OM usahakan matched sehingga aman untuk FT-80C OM. SWR meter dapat langsung dibeli atau membuat sendiri, lihat di blog ini cara membuatnya.
2. Power Supply, karena FT-80C dapat mengeluarkan power sampai dengan 100W (kadang lebih), maka pada full power FT-80C membutuhkan catuan 13.8V dengan arus setidaknya 20 Ampere. Siapkan PSU dengan kemampuan minimum seperti itu, bila perlu buat PSU CPU yang dimodifikasi dan diparalel beberapa, supaya arusnya cukup besar.
3. Call Sign …
4. Untuk RAPI di Band HF (27MHz dan 11MHz – masih kontroversial) menggunakan mode USB (Upper Side Band), sementara untuk ORARI mayoritas menggunakan mode LSB (Lower Side Band).
Demikian OM semoga membantu.
Regards
YD1CHS
March 13, 2009 at 11:10 pm
dan
met kenal…
saya baru dapat ft80c dari teman….. trims info nya… singkat, padat, besar manfaat…. saya ingin dapat qso dengan teman2 semua…khusus nya yd1chs…
tnx
73 de yd1bwb, dan
March 14, 2009 at 1:29 pm
YD1CHS
Dear OM Dan,
Slamat dengan mainannya, semoga bisa ketemu di 80M (YD land … hehehe).
Regards
March 15, 2009 at 7:39 pm
siswandi
hallo mas cholis joint lagi mas,kabar baik tentunya mas.mas saya mau tanya ini itu di atas katanya ft 80c di band rendah bisa hingga 200 watt bagaimana itu caranya munggkin mas cholis bisa kasih tau mas.tekniknya?
March 16, 2009 at 7:36 am
YD1CHS
Dear OM Siswandi,
Itu estimasi saya OM, sebab RF Power Meter saya yang homebrew memperlihatkan harga seperti itu, asalkan dibebani dengan sebuah dummy load 50 Ohm, namun bila beban antenna tidak benar-benar matched sepertinya tidak akan mencapai keluaran segede itu.
Terakhir saya mencoba untuk meratakan power di band yang lebih tinggi, sehingga saat ini FT-80C saya lebih happy bermain di atas 7 s/d 28 MHz tanpa penumpukan power di band bawah.
Cara meratakan power ini cukup ikuti petunjuk di Service Manual FT-80C, secara umum yaitu dengan melakukan re-allignment pada frekuensi tengah-tengah band HF yaitu di sekitar 14 s/d 15 MHz. Bila ternyata kondisi transistor Final kita masih OK, maka power akan terdistribusi secara rata sampai band atas. Namun bila transistor sudah mulai NOK, maka biasanya di band atas justru akan mengecil outputnya.
Hehehehe … wah QSO dengan watt gedhe (QRO) susah OM, mending QRP aza, kecuali pengen nembus pile-up pada saat Check-In Nusantara NET yaa … hehehe (kalau buat YD kayak saya kan dibatasi cuman 10W … hihihi).
Regards
YD1CHS
April 1, 2009 at 2:33 pm
Nyoman Elog
Halo om YD1CHS, pernah nyoba NB-nya tidak? Maksud saya apa NB-nya bekerja jika di set on? Saya punya Yaesu FT 80 C, sepertinya NB-nya tidak berfungsi. Meski ditekan tidak berpengaruh terhadap receiver.
Mengenai reset switch yang dibawah front panel itu berfungsi pada saat radio on apa of? Sebab saya ingin mereset radio saya agar settingannya seperti keluar dari box. Apa pengaruh lain jika switch itu dipindahkan? Lalu memindahkan posisinya apa permanen apa sementara saya (sorry saya belum cek apa itu saklar geser apa saklar tekan).
Gitu aja dulu pertanyaan saya. Bravo om and 73
April 1, 2009 at 4:34 pm
YD1CHS
Dear Bli Nyoman Elog,
Pernah OM, NB tersebut berfungsi untuk memblok “man made noise” misalkan dari sepeda motor, mesin pompa air atau home appliance lainnya. Biasanya noise tersebut suaranya terdengar seperti “tek-tek-tek…dst”, nah kalau NB tersebut ditekan akan reduce noise dimaksud cukup signifikan. Oh ya, termasuk noise dari CPU PSU atau PSU Mode Switching lainnya.
Radio pada saat OFF OM, jadi fungsinya mirip dengan reset bios pada komputer (desktop). Saklar/switchnya berbentuk geser, jadi bila ingin meresetnya, cukup matikan RIG lalu geser saklar setelah itu kembalikan keposisi semula (sebelum digeser), nah kalau OM cek beberapa frekuensi tidak akan bisa Transmit, namun tetap bisa Receive.
Kalau ingin mengembalikan menjadi GENERAL COVERAGE lagi, cukup dial ke frekuensi 12.345,6 MHz, matikan RIG, kemudian nyalakan kembali, maka di LCD kiri atas akan muncul tulisan GEN artinya GENERAL COVERAGE.
Demikian Bli Nyoman Elog, semoga mencerahkan.
Regards
YD1CHS
April 6, 2009 at 3:05 pm
Hartoyo Redyus
makasih ya om pemberitahuannya untuk membuka freq ft 80c.
karena saya punya pengalaman,membuka di glodok terbuka memang,tetapi isinya sudah diobok-obok kayak lagunya josua kecil.Kapok deeh membakin radio di glodok
April 6, 2009 at 4:57 pm
YD1CHS
Dear OM Jartoyo,
Hihihi … yaa kita harus hati-hati kalo gitu
Regards
April 10, 2009 at 11:14 am
YC5UOP
OM BERITAUKAN DIMANA TEMPAT MEMPERBAIKI RADIO ALL BAND DISEKITAR TANGERANG DAN SERPONG KARENA SAYA UDAH NETAP DITENGERANG SERPONG TOLONG IMPOKA YA OM
April 14, 2009 at 8:19 am
gunsa
wah kemarin saya jadi tgl 13 -4 2009 saya jadi berani beli FT 80C
April 14, 2009 at 8:22 am
YD1CHS
Dear All OMs,
OM YC5UOP perlu bantuan nich, bisa kasih info ke beliau … ?
Regards
YD1CHS
April 14, 2009 at 8:23 am
YD1CHS
Dear OM Gunsa,
Selamat OM, punya mainan baru, hehehe …
Kalau mau coba-coba reset, silakan refer ke comment diatas.
Regards
YD1CHS
April 30, 2009 at 9:05 pm
gunsa
Yth.YD1CHS
Mo tanya diluar perangkat amatir radio,kalau beli almunium lembaran secara eceran dimana yah,di cikapundung ada tidak,dan juga PCB double side yg di ecer ?
May 1, 2009 at 7:28 am
YD1CHS
Dear OM Gunsa,
Untuk aluminium lembaran bisa didapatkan di pertokoan jalan Suniaraja (CMIIW), atau di toko material, biasanya sering digunakan untuk membuat gerobak Bakso atau meja-meja warung makanan.
PCB double layer eceran suka dijual di Jaya Plaza, saya mendapatkan disana … silakan hunting. Namun bila OM kesulitan mendapatkannya, modifikasi saja layout eksisting sehingga dapat di-etching di PCB single layer, dalam percobaan yang saya lakukan diblog, saya menggunakan yang single layer. Caranya, hubungkan saja semua titik koneksi komponen yang ground menjadi satu.
Okay, selamat hunting & mencoba …
Regards
YD1CHS
May 2, 2009 at 4:11 pm
gunsa
Lah pusing juga ya ,mau eksperimen segala susah.
Sebetulnya saya mau bikin transmatch ( ATU ) untuk FT 80C nya kalau beli kan mahal sekali ,isinya gitu gitu saja ,yg seken 1,8 jut yg baru 3,5 jut.kalau rig mahal sih ngarti, isinya penuh dempet dempetan,sampai resistornya sesak napas.
Bikin ATU atau sekalian bikin SWR tuner(SWR nya nyontek made in YD1CHS ) kalau kotaknya sembarangan ,tidak bisa di pajang bikin minder.
“Jaya plaza” tuh dimana sih, saya meninggalkan lokal ci beunying sudah 28 thn.
Dan iya ah mo cari CHS di CAll book nasional.
May 4, 2009 at 11:01 am
gunsa
Dear YC 5 OUP
Ditangerang yg betulkan perangkat agak sulit dulu ada toko LIE,tapi sekarang sudah tak ngurusin Radio.Pak Nirwan sudah tak ada,Bang Eka sibuk.Sekarang orang Tangerang kalau betulkan perangkat susah.kalau cuma finalnya sih ganti sendiri saja,kalau yg lain agak rumit.
Sekarang yg ada di cilegon aduh namanya lupa ,tanya sama pak Didi di
“die-radio.blogspot.com ” orang rangkas.
May 9, 2009 at 7:18 pm
gunsa
CQ.CQ.CQ. YD1CHS DE GUNSA
May 10, 2009 at 8:25 am
YD1CHS
Dear OM Gunsa,
Saya pemula disini, so that, kalau dicari do call book, harus call book yang paling baru kali ya … hehehe, namun bila nyari di http://www.qrz.com saya sudah update data saya … lengkap dengan QTH Address.
Demikian, OM … Over !
May 15, 2009 at 4:33 pm
gunsa
OM YD1CHS
Never mind ,banyak yg dimuat ada juga yg belum ada juga,malah ada yg ngomel kaena Call Sign nya bekas orang ,namanya masih nama pemilik yg lama,jadi dia ngomel ngomel,heheh.
Yg penting kan ilmunya bisa bermanfaat buat orang banyak. pf
Mau nanya sekalian kalau di cikapundung variabel capacitor masih banyak tidak(yg buat TX ).
Sekarang pasar Cikapundung (surganya para amatir ) rasanya sudah dipindah ,dulu dibawah terus pindah ke atas jadi lebih kecil.
Apa sekarang masih begitu?
Thx.
May 18, 2009 at 8:32 am
YD1CHS
Dear OM Gunsa,
Kalau di Cikapundung saya agak kesulitan mencarinya, kebetulan saya mendapatkan di Pasar Genteng Surabaya (bila pas ada acara kesana), dengan harga yang masih relevan.
Saya pernah beli disana yang memiliki 4 gang ukuran gedhe, masing-masing gang 250pF, jadi semuanya 100pF bisa saya tebus dengan harga 75 ribu. Tentu barangya second-hand, namun yang penting fisiknya OK dan nggak ada yang short.
Saya menggunakannya untuk Z-Matcher, dengan 1 buah L plus 2 buah Varco, lumayan … bisa matching dengan RIG dan antenna yang ada, namun belum sempat saya tulis untuk share dengan Rekans di blog ini.
Demikian, OM, namun saya percaya bila kita mau menyisir agak telaten, pasti di Cikapundung juga ada … so that, have a nice hunting … hehehe
Regards
YD1CHS
June 1, 2009 at 2:19 pm
bagas
kalau switch yang ada di bawah dialing frekwensi sudah di geser akibatnya memori hilang apakah ada pengaruh lainnya ?
tarus FT 80 C saya punya sudah beberapa kali di bongkar pasang karena suka mengalami budek (penerimaan menjadi kecil trus ga bisa transmit) tapi sampai sekarang baelum bisa itu juga kadang2 mau2 paesawat
kawan2 sudah kasi informasi katanyadi sekitar PLL, mother board ada yang retak tapi sdah aku bongkar ga ketemu juga
Ada yang Bisa Bantu ????????????
June 1, 2009 at 2:28 pm
bagas (YD1PUG)
oom kelupaan kalo mau program tuk FT 80 C bagaimana kasih tahu prosesurnya dong. sekalian ada yang jual yaesu FT 180 A kabarin yang kalo ada yang murah . terima kasih
June 2, 2009 at 3:21 pm
YD1CHS
Dear OM Bagas,
Cara program dijelaskan di manual book, namun bukan manual book FT-80C, namun FT-747-GX, versi FT-80C amateur. Tinggal dibuka penutup pada panel depan FT-80C sama persis dengan FT-747GX. Beda antara FT-80C dan FT-747GX ada 2 menurut saya:
1. FT-80C panel depannya ditutup semua, sementara FT-747GX terbuka, dan dari sononya sudah diset GENERAL COVERAGE.
2. Sensitivitas RX FT-747GX lebih bagus dibanding FT-80C, karena memang dikhususkan untuk Amateur Radio.
Saya punya filenya, FT-80C dan FT-747GX namun ukurannya weleh-weleh gedhe amit, sehingga mustahil untuk saya kirimkan via email, yaitu diatas 6MB.
Coba OM search di NET dengan keyword FT-747GX manual …
Kalau harga FT-180A murah ini yang juga saya cari OM, please share saya bila OM udah dapet yaaa … hehehe
Regards
YD1CHS
June 15, 2009 at 3:56 pm
Heru
Dear all,
sy mau jual Yaesu-80C eks dari perusahaan survey…
bagi yg berminat bisa hub 0812 813 9608
Thanks
June 16, 2009 at 4:44 pm
Nyoman Elog
Dear Wai Di Wan Ci Eit Es (he he belajar ngeja abjad londo),
Terimaksih atas penjelasannya dan mak nyus, reset berhasil saya lakukan dengan tanpa hambatan. Demikian juga soal Noise Blanker-nya memang berfungsi untuk jenis-jenis gangguan tertentu.
Tetapi ada satu masalah lagi, radio saya sering tiba-tiba berubah frekuensinya untuk mode USB maupun LSB, biasanya bergeser ke atas sampai 60 KHz, jadi suara receiver menjadi aneh (treble di USB dan bass di LSB). Biasanya saya tonjok di bagian belakang (slah satu dari tiga lubang pengaturan) dengan lidi atau obeng dan langsung normal. Saya juga telah berkali-kali membersihkan socket pada board yang posisinya tegak dengan lubricated contact cleaner, hasilnya normal untuk beberapa hari, lalu kumat lagi.
Kira-kira masalahnya dimana ya OM, saya sudah pusiang dibuatnyo. Thanks buat infonya dan 73
June 18, 2009 at 7:34 am
YD1CHS
Dear OM Nyoman Elog,
Saya belum punya experience disini, namun kalau cuman digetok langsung baik, pasti dapat dipastikan penyebabnya adalah “Bad Contact”, dimana “Root Cause”-nya bisa jadi ada kaki yang solderannya lepas. Sebab OM mencoba untuk contact cleaner bisa bagus beberapa saat.
Mungkin kaki komponen yang tidak kontak dengan baik tersebut kadang-kadang akan terlepas dari koneksi PCB, karena getaran suara dari load speaker, coba OM cari dengan lebih teliti, lalu panasi kembali dengan solder, kayaknya bisa mensolusikan masalahnya.
Regards
YD1CHS
June 22, 2009 at 8:45 am
Nyoman Elog
Dear YD1CHS,
Terimakasih atas masukannya, saya akan coba meneliti kontaknya. Kalau frequensi yang loncat sembarang bila diputar dengan rotary dial apa bisa dibetulkan? Maksud saya tanpa harus menggani rotary tentunya. Saya punya terkadang loncat tidak simetris, terutama kalau menggunakan mode FAST. He he he, banyak sekali penyakitnya radio saya ini, tetapi eman-eman kalau dijual sebab tampilannya masih manis. Selain itu takut nantinya si pembeli kecewa, tentu saja akan ditawar murah pulak 😦 hikz ..
73’s
June 30, 2009 at 3:16 pm
deni
Om…ada yg lupa sy tanya..klo YAESU SSB Transceiver MR-50 A,sama dengan YAESU FT-80 C,dan ft-747GX.Soalnya di perangkat ini tertulis TRANSCEIVER MR-50A,Maklum OM..sudah lama berhenti,sekarang mulai coba2 lg tuk ON AIR Dan Klo bisa sy ingin men-download service manual dan panduan perangkat tersebut disini.terima kasih OM..
July 1, 2009 at 6:54 am
YD1CHS
Dear OM Deni,
Kalau FT-80C dan FT-747GX memang sama persis OM, bedanya di FT-80C beberapa panel depannya ditutupi, namun tetap bisa dioperasikan dengan melepasnya dan mencolok dengan pulpen atau sejenisnya, makanya FT-80C plesetan dari huruf C-nya adalah “Colok” hehehe.
Nah untuk MR-50A saya belum pernah mengetahuinya, mungkin saja sama yaaa … mirip Avanza dan Xenia, serta Terios dan Rush … bungkusnya saja yang beda, dalamnya ma… sama saja … hehehe
Manual 747GX saya kirimkan via email OM, saya nggak kirimkan FT-80C soalnya apa yang ada di FT-747GX ada juga di FT-80C, namun sebaliknya tidak.
Regards
YD1CHS
July 1, 2009 at 8:54 pm
deni
Slamat malam Om..,ditunggu service manual ft-747 gx-nya di Emailku.sy ucapkan terima kasih dan smoga SUKSES ….
July 1, 2009 at 9:19 pm
YD1CHS
Dear OM Deni,
Saya sudah mencoba send it via email saya yahoo, unfortunatelly besarnya file lebih dari 7MB, saya menerima posting dari MAILER DAEMON, jadi nggak berhasil nyampe email OM.
Demikian OM.
Regards
YD1CHS
July 1, 2009 at 9:20 pm
YD1CHS
Dear OM Deni,
Sorry file yang OM minta (manual service) gedhenya sekitar 16MB, jadi melebihi kemampuan emailku.
Regards
YD1CHS
July 2, 2009 at 8:12 am
deni
oke..deh..OM,terima kasih atas bantuannya.saya suka sekali jalan-jalan di Situs ini,banyak pengetahuan yg dapat dipelajari.Sukses buat OM..
July 16, 2009 at 10:58 pm
YD2WRG
pa kabar oom.. anda ada info yang jual spare part untuk yaesu ft 707 ga.. karena sy punya layarnya balnk..alias buta..kata temen temen kerusakan ada pd ic untuk display…tapi radio msh fungsi normal untuk tx dan rx..kalo ada info sya di bagi donk..ato ada cara utk ngakalinya…
thnk bgt..73
July 17, 2009 at 7:27 am
YD1CHS
Dear OM YD2WRG,
Kalau saya belum tahu yaa dimana beli spare part radio yang sudah agak jadul, namun mungkin beberapa nomor berikut bisa dihubungi, siapa tahu nanti berkembang infonya, harus kemana:
Kios HAM di Cikapundund Bandung:
1. Kios OM Budi : 022-84460547, 022-70506652
2. Kios Agung electronic : 022-4219735
Ahli Reparasi HAM (saya ambil dari blog OM YB3TD):
1. OM Arif – 08886694245
Menurut OM YB3TD, dia pernah mereparasi RIG dengan kerusakan LCD seperti ini OM.
Mudah-mudahan bisa membantu.
Regards
YD1CHS
July 17, 2009 at 10:26 pm
yd2wrg/andri
thk infonya…smoga ada ya sparepartnya…73
August 6, 2009 at 7:59 pm
deni
Om..klo pungsi vr09,vr10,vr11 dr skema 747gx apa untuk menaikan power?,saya coba putar vr 10,jarum PO meter naik, begitu diangka 10 rig mati karena sikring putus,di coba beberapakali hasilnya tetap sikring putus,bagaimana OM..klo sikringnya diganti yg lebih besar dari standarnya misal 30 A,dan untuk menaikan power yang benar bagian mana saja,tolong kasih penjelasannya.terima kasih OM CHOLIS..
August 7, 2009 at 6:41 am
YD1CHS
Dear OM Deni,
Saya mencoba tracing di schematic FT-747 untuk mencari posisi VR09, 10 dan 11 namun tidak menemukan, di FT-747 biasanya VR atau Trafo diawali dengan nomor block-nya misalkan VR2001 berada di block Main Board, VR5001 berada diblock Linear RF Amplifier, mohon informasinya, VR yang dimaksud berada pada block apa?
By the way, IMHO, melihat efek dari mutar-muter VR10 seperti yang disampaikan, ada 2 kemungkinan fungsi dari VR10 ini:
Kemungkinan 1: dia mengatur besarnya arus bias ke basis transistor final. Memang dengan melakukan pengaturan arus bias ini, akan mempengaruhi besarnya arus collector pada transistor final, atau dengan kata lain power meningkat, namun harap berhati-hati dengannya. Idealnya transistor diposisikan pada kondisi normal, tidak pada kondisi optimum, untuk mengurangi disipasi panas berlebih (overheating) dan tentunya kelinieran bentuk sinyal keluaran.
Kemungkinan 2: ketiga VR tersebut adalah ALC atau Automatic Level Controller. Fungsi utamanya adalah mengatur overall power RIG tidak melampaui normalnya, disamping itu juga melindungi terutama bagian transistor final supaya tidak overheating, cara ada beberapa macam, salah satunya adalah sense terhadap SWR, bila SWR tinggi maka rangkaian ini bekerja dan mengatur supaya power yang keluar kecil, atau ada juga yang sense terhadap panas pada body transistor final, rangkaian aktif bila sensor panas yang ditempatkan disekitar body transistor final ON, sehingga ALC memaksa untuk menurunkan power levelnya. Rangkaian ALC ini sangat umum dijumpai di RIG Solid State.
Demikian OM, jadi hati-hati, mending jangan dinaikkan batas ampere sekering, nanti kalau transistor final-nya jebol, waduh … harga per-bijinya sudah orde ratusan ribu … karena konfigurasi linear RF PA-nya adalah push-pull, maka yaa … butuh dua, jadi tinggal mengalikan saja berapa uang yang harus dirogoh dari kocek OM Deni … hehehehe …. mantep tho ? (memakai istilah dari Mbah Surip, Alm).
Regards
YD1CHS
August 7, 2009 at 9:49 am
deni
waduh..bisa-bisa jebol juga nich..dompet,HA…HA..HA..HA,
om..yg dimaksud vr ini adalah trimer ada dibagian Main board,klo di Rig sebelah kanan Filter Unit,saya ingin menaikan power soalnya klo nembus bandung susah dan sekedar info sekarang ini saya portable (bener ngga…ya tulisanya?)di sulteng.didaerah ini onderdil elektro masih jarang mesti ke kota palu jaraknya hampir sama Bandung ke Bogor,itu pun belum tentu ada.
mungkin OM..punya solusi..lain,antena yg dipergunakan jenis bentangan,panjangnya sekitar ukuran 5/8 lamda (sudah terpasang dari sebelumnya).terima kasih pencerahannya OM..
August 7, 2009 at 1:25 pm
YD1CHS
Dear OM Deni,
Biasanya OM Deni bekerja di Band atau Frekuensi berapa? sebab masing-masing band memiliki karakteristik berbeda terkait dengan isu propagasi.
Demikian OM,
Regards
August 7, 2009 at 5:45 pm
deni
Salam OM CHOLIS
saya biasanya di frek,11.4xx,tadi siang sempat dengar masalah yg sama di frek 11.415.0,dari lokal bandung,cuma blum dengar semua karena aliran listrik mati.klo OM biasa di frekuensi mana,mudah-mudahan bisa jumpa di frekuensi.terima kasih OM..
August 7, 2009 at 7:47 pm
YD1CHS
Dear OM Deni,
Untuk frekuensi 11.4xx MHz setahu saya propagasinya cukup menguntungkan, maksudnya melakukan DX Contact (DX disini maksudnya antar pulau, mungkin kalau di luar negeri sono DX artinya antar negara, soalnya jarak antar pulau di Indonesia sama jauhnya dengan antar negara di luar sono).
IMHO, komunikasi di HF menurut saya nomor pertama yang harus diperhatikan adalah sistem antenna (including saluran transmisi – coax), propagasi saat itu, skip zone dan terakhir TRX. Bisa jadi, misalkan saya di Bandung bisa QSO dengan Aceh, namun susah sekali untuk QSO dengan tetangga kota yang jaraknya lebih dekat. That is an art of HF! hehehe … sangat misterious dan lebih menantang dibanding band lainnya.
Jadi OM Deni, ikuti alam saja, kalau pas skip zonenya ke arah Bandung, yaaa nikmati saja … saya jadi teringat dengan sistim transmisi TELKOM beberapa puluh tahun yang lalu, dimana antar kota masih dihubungkan dengan radio HF, nah pas kita akan telepon interlokal, petugas biasanya membuat janji misalkan, … nanti anda kesini lagi jam …, rupanya itu menunggu propagasi dan skip zone terbaik untuk komunikasi via HF radio ke tujuan interlokal kita … hehehe (CMIIW).
Sampai sekarang ini, HF masih membuat saya sangat penasaran, sehingga membuat saya tetap bertahan memegang solder hingga detik ini … hehehe.
Have a nice day …
Regards
YD1CHS
August 7, 2009 at 10:13 pm
deni
Salam OM CHOLIS
memang benar apa yang diutarakan OM..diatas,klo propagasi terbuka jawa barat khususnya bandung bisa sampai 9-10 db kesini (mungkin pakai sepatu BOOT ya..OM..),cuma dr saya kesana yang kecil.
oce..dech…OM..,terima kasih atas semua pencerahannya.
Have a nice day..to
August 21, 2009 at 1:41 pm
dodi
wah..artikel yg sangat bermanfaat om..kebetulan saya mau beli FT 80C..kebetulann ada teman yg mau melepas radio tsb..ditunggu artikel yg lainnya om..
salam kenal
dodi
September 18, 2009 at 1:26 pm
Yudi Wiseno
Om..di Bandung cari FT80C atau HF yg bekas dimana…?
October 13, 2009 at 4:15 pm
kang dida
akan lebih seru jika bisa diulas juga, skema antena 11 MC yang paling sederhana, murah dan… bagus tentunya? ditunggu ya om :))
December 10, 2009 at 11:47 am
anto
Om..saya py FT-80C mulus tapi receivenya akan normal jika sudah dihidupkan beberapa menit, kira2 apanya ? yg ke-2 kalo mau tune up power di SSB di bagian mana? karena power buat siul cuma 60W tapi AM/CW bisa 50-100W, Respon-nya saya tunggu om ya..Thanks banget
December 10, 2009 at 1:29 pm
YD1CHS
Dear OM Anto,
Tentang RX
Apakah mungkin ada capacitor di jalur catuan yang jebol yaa …, atau mungkin capacitor di rangkaian penguat RF atau IF …
Tentang Power TX SSB
Kalau nggak salah dibuntut (ekor) sebelah belakang FT-80C ada trimpot untuk men-adjust power AM/ CW maupun SSB.
Namun sebelum memutar kesana-kemari ada baiknya OM baca dokumen aligmnent (service manual) FT-80C atau FT-747GX, dan agar ditandai dulu posisi trimpot awal, sehingga nanti dengan mudah bisa dikembalikan bila kurang puas.
Regards
YD1CHS
January 8, 2010 at 4:52 am
agus
YC1chs
saya menggunakan ft80c , tapi di repot temen2 modolasi kurang keras/ketinggalan bagaimana solusinya mohon pencerahan , apakah diganti mic nya kalau ia menggunakan mic apa ……terima kasih ( agus YD2dgm )
January 8, 2010 at 11:30 am
YD1CHS
Dear OM Agus,
Mungkin bisa dicoba beberapa alternatif tips berikut:
1. Cek apakah impedansi mic yang OM pakai sekitar 600 Ohm, pastikan menggunakannya karena masing-masing mic memiliki tegangan keluaran yang berbeda-beda dengan level teriakan dari suara kita yang sama.
2. Beberapa mic yang sudah agak berumur, terutama mic dynamic biasanya membrannya sudah tidak lentur lagi (kaku), nah kondisi ini akan menyebabkan menurunnya tegangan keluaran maupun kualitas suaranya.
3. Bila terpaksa, tambahkan sebuah penguat mic 1 tingkat saya kira cukup. Bila masih dirasa kurang nendang, gunakan mic compressor, bisa bikin atau beli jadi … harganya sekitar 250 rb saya lihat diinternet.
4. Nah kalau punya nyali ngoprek, coba cek langsung ke blok, sebelum masuk ke modulator, ada sebuah pre-amp mic, nah biasanya ada potensiometer pengatur volume/ modulasi ke modulator, silakan diputer-puter sampai banter.
Mungkin rekan lain bisa nambahin disini … please welcome !
Have a nice day
Best Regards
YD1CHS
January 10, 2010 at 5:47 am
agus
YD!CHS
matur nuwun informasinya , nambah lagi tolong deh di kasih tahu fungsi colokan yang ada di panel depan , saya mau mindah freq misal dari 3.5 ke 7 atau lainnya kalau menggunakan VFO telunjuk saya bisa cidera mas ….he3 … tlg dong di beri pencerahan , maklum baru dapat pesawat baru tapi barang bekas jadi tdk ada buku petunjuknya …….
trimakasih banyak
agus YD2DGM
January 10, 2010 at 12:40 pm
YD1CHS
Dear OM Agus YD2DGM,
OK manual was sent to ur email.
Regards
YD1CHS
January 11, 2010 at 5:06 am
agus
TO YD1CHS
trims YD1CHS mas udah aku buka tapi masih adayg saya tanyakan via email, mudah2 enggak bosan2 aja memberi informasinya …he3
maklum
agus yd2dgm
73
January 11, 2010 at 7:01 am
YD1CHS
DR OM Agus,
No problem OM, langsung saja replay juga email OM, plus attachment file sebesar hampir 7MB, hehehe …
Regards
Cholis – YD1CHS
January 25, 2010 at 5:08 pm
nur udirahardjo (YD2OPL)
siapa yang mau bantu aku butuh skema mic compresor………
January 26, 2010 at 7:48 pm
YD1CHS
Dear OM Nur Udirahardjo YD2OPL,
Sudah saya kirim beberapa macam koleksi rangkaian mic compressor, silakan dicek OM.
Regards
YD1CHS
January 29, 2010 at 10:33 am
agus
mas cholis
YD1CHS
mas cholis untuyk final ft80c aslinya itu apa ya
yang ….SP kalau enggak salah mohon di lengkapi
kalau 2990a kayaknya itu persamaanya apa betul
trims ……..
agus yk
January 30, 2010 at 3:18 pm
YD1CHS
Dear OM Agus,
Kalau nggak salah untuk Pre-Driver adalah 1 x 2SC2166, Driver adalah 2 x 2SC3133 dan Finalnya adalah 2 x 2SC3240.
Kalau cross-reference dari 2SC3240 adalah 2SC2879
Demikian OM, have a nice day.
Regards
YD1CHS
January 31, 2010 at 5:21 am
agus
Mas cholis
Biar powernya nambah finalnya di ganti pakai seri apa ya mas
dan menurut informasi apa betul pesawat seri ini bisa mengganggu tv waktu on air, karena jenis ini tidak mempunyai filter yg bagus
trims informasinya
have anice day to
Regards
agus
February 1, 2010 at 7:10 am
YD1CHS
Dear OM Agus,
Kalau untuk menambah power mending menggunakan external RF Power Amplifier (Sepatu Booth) saja, lebih aman bagi radio, karena rangkaian pemancar FT-80C ini tentunya hanya dirancang sampai batas power standar saja (sekitar 100W), bila digenjot diatas itu, saya khawatir terjadi over load pada rangkaian LPF sehingga membuatnya terbakar (gosong), sehingga rusak dan akhirnya seperti yang OM sebut “mengganggu TV” atau TVI.
IMHO: saya tidak sependapat dengan statement OM bahwa filter LPF FT-80C kurang bagus, sehingga suka terjadi TVI (TV Interference – Mengganggu TV).
Kenapa ada anggapan tersebut, salah satu potensi penyebabnya adalah pemilik FT-80C tersebut melakukan adjustment ke HF Power Amplifier sampai diatas standar keluarannya, karena adkustmen-nya di FT-80C tidaklah terlalu susah, hanya tergiur kehebatan keluarannya saja, namun tidak memperhatikan kemampuan LPF yang tidak diganti, … akibatnya seperti cerita saya diatas, tanpa menyadari si pemilik pesawat tersebut telah membakar LPF, sehingga LPF tidak lagi berfungsi dengan sempurna, akibatnya pesawat tidak lagi dilengkapi LPF yang fungsinya untuk membatasi bandwidth sesuai frekuensi kerja, membatasi TVI, membuat antenna matching 50 Ohm, dan sebagainya.
Untuk melihat secara fisik apakah LPF kita masih OK atau tidak, buka rangkaian LPF coba amati pada capacitor dan lilitan yang ber-toroit apakah ada bekas-bekas gosong atau berubah warna, bila iya … hati-hati TVI mengancam dan pesawat OM terancam juga …
Pengalaman saya menggunakan FT-80C saat ini di semua band HF tidak terjadi masalah dengan TVI pada saat running maksimum sekalipun, jarak antenna TV saya yang dilengkapi dengan booster VHF hanya 3 meter dari antenna. Satu garis maupun suarapun tidak terlihat efeknya di TV.
Saya kira demikian OM, modifikasi sih boleh-boleh saja, namun harus tahu konsekuensinya kan … hehehe, OK have a nice day.
Best Regards
Cholis YD1CHS
February 28, 2010 at 5:08 pm
Joleno
OM, ada yg punya saran agar suara FT80C lebih merdu, setidaknya semi dung-dung lah…dgn catatan menggunakan rangkaian homebrew. Saya coba pakai tone ctrl bass med treble, tapi hasilnya tdk memuaskan.
March 1, 2010 at 11:07 pm
YD1CHS
Dear OM Joleno,
Pakai RG-8 atau RG-58, saya recommend RG-8 sebab loss-nya per meter lebih kecil.
Regards
Cholis
March 1, 2010 at 11:13 pm
YD1CHS
Weleh sorry OM nggak nyambung, aku replay email kok ketulis disini … hehehe, yang jelas Mic yang berkualitas akan menghasilkan suara OK, saya belum nyoba-nyoba kesana OM, sebab Mic yang bagus harganya hampir mirip dengan RIG-nya … hehehehe
May 11, 2010 at 12:46 pm
sugeng purwanto
buat om kholis salam kenal dulu ………..om saya punya ft80c tu ngadat untuk power nggak bs keluar padahal blok power transistornya nggk masalah trus d bend mulai 4 mc sampai 14 nggak bisa risiv keatas 14 – 30 bisa dan 4 kebawah bisa giman yam cara mengatasinya biar bisa lagi………………..tolong pencerahan nya om trims sebelunya………. YD3UQQ
May 16, 2010 at 5:03 pm
mas Djarot di pasuruan
Dear YD1CHS,
Salam kenal ya mas, sy punya masalah dengan FT80C saya yang tiba-tiba recieve-nya tidak bunyi, VU meternya “njeplak” ke kanan kalo dihidupin, padahal tidak kenapa-napa lho, semalam hbs dipakai normal saja, tp pagi ini saya hidupin seperti itu,
Bagaimana solusinya apa yang harus saya buka/cek untuk mensoba memperbaiki, trims atas perhatiannya
de 73
May 20, 2010 at 12:17 pm
sugeng purwanto
WADUH DI JUAL AJA OM JARROT Q MAU BELI HUB 085336106040 NO OM JAROT BERAPA MUNGKIN KALO DI JAGAL HE HE HE HE KAN PUNYAKU RUSAK JUGA NICH
May 21, 2010 at 3:47 pm
lela
bisa ga bantu aku nemuin tabel spesifikasi pengukuran tuk SSB Transceiver menggunakan YAESU FT-180A??????
May 22, 2010 at 8:05 am
dhopir - Malang
saya baru dapet FT-80C dan sewaktu pertama menghidupkan butuh waktu beberapa menit karena FT80C ini lama gak dipakai sama yang punya.
sempat tak pake tapi setelah itu kok keluar kata ‘busy’ dan gak keluar suara…kenapa nich OM?
May 23, 2010 at 3:23 pm
joe-net
kyknya FT 80C recieve nya kurang peka ya om,gmn caranya biar jd lebih peka?
kalo punya skema antenna all band kirim ke gua donk?
trims OM….
June 5, 2010 at 8:59 pm
totok sulaksito (yd3vjz)
mat kenal om,ak punya mslah dg ft80c ak, sprt termuat disini tentang trimer 3 d blkg u ssb usb dn cw, apakah om udah mendapat solusinya,kalo diganti ukurane piro yo dan di pasaran mudah tidak yo,
June 5, 2010 at 9:05 pm
YD1CHS
Dear OM Dhopir …
Busy … kan mode TX … wah hati-hati OM … nanti jangan-jangan pas nggak kepasang antenna-nya bisa berabe … hehehe
June 6, 2010 at 5:59 am
YD1CHS
Dear OM Joe-Net …
Salam kenal yaa …
Memang FT-80C memiliki sensitivitas (kepekaan) yang tidak terlalu baik, memang FT80C ini didesain bukan untuk kepentingan Amatir sehingga sensitivity mungkin bukan merupakan issue kritis yang harus diprovide. FT-80C memiliki kembaran yaitu FT-747GX, yang memang diperuntukkan sebagai Amatir Radio … kita coba bandingkan sensitivity keduanya sebagai berikut:
FT-80C : 0.5uV – untuk SSB
FT-747GX : 0.25uV – untuk SSB (lebih peka)
Untuk menambah sensitivitas dengan melakukan tuning jelas tidak mungkin, sebab 0.5uV diatas, saya kira adalah kepekaan terbaik buat FT-80C sesuai dengan desainnya … nah salah satu cara termudah untuk memperbaikinya tanpa mengubah kondisi standar radio adalah dengan menambahkan RF Amplifier broadband (penguat antenna aktif) sebelum antenna RX, 1 tingkat saya kira sudah cukup.
Untuk antenna HF All-band, yang paling gampang membuatnya adalah Windom antenna, seperti yang saya pakai saat ini … dimana dalam pengoperasiannya dibutuhkan antenna tuner (note: saya menggunakan Z-Matcher), diblog ini juga saya tuliskan dengan hyperlink dibawah:
Sementara cara membangun Z-Matcher juga saya sampaikan dilink berikut:
Demikian OM Juned …
Regards,
Cholis Safrudin YD1CHS
June 8, 2010 at 7:49 am
sugeng purwanto
Punyaku man om komennya d Tunggu lho ……………….YD3UQQ
June 8, 2010 at 8:38 am
YD1CHS
Dear OM Sugeng Purwanto …
Sorry … yaa, ketlesut (bhs: jawa) … hehehe …
Saya coba komentari permasalahan OM sebatas dengan pengetahuan saya yaa … mudah-mudahan berguna …
IMHO:
Kalau nggak salah sindrom yang dialami oleh FT-80C adalah …
1. Frek 1.8-4MHz = Receive OK
2. Frek 4-14MHz = Receive NOK — Mati
3. Frek 14-30MHz = Receive OK
Pertama, bahwa hampir semua RIG Pabrikan All-Band di beberapa blok-nya dibuat dalam bentuk banks, dalam rangka untuk meng-cover keseluruhan HF band. Sebagai contoh untuk FT-80C blok-blok berikut dibuat dalam beberapa bagian (banks):
1. VFO PLL – terbagi menjadi 5 banks (tapi hanya ada 4 buah transformer pengatur frek, jadi sebut saja 4 banks), diaktifkan dengan electronic switching (diode), terdistribusi sbb:
– Bank #1: mengcover 0.1 – 2.5 MHz
– Bank #2: mengcover 2.5 – 7.5 MHz
(Kedua bank #1 – #2 adalah antara 0.1 – 7.5 MHz)
– Bank #3: mengcover 7.5 – 14.5 MHz
– Bank #4: mengcover 14.5 – 21.5 MHz
– Bank #5: mengcover 21.5 – 29.9 MHz
2. BPF – terbagi menjadi 6 banks, diaktifkan dengan electronic switching (diode), terdistribusi sbb:
– Bank #1: mengcover 0.1 – 2.5 MHz
– Bank #2: mengcover 2.5 – 4.0 MHz
– Bank #3: mengcover 4.0 – 7.5 MHz
– Bank #4: mengcover 7.5 – 14.5 MHz
– Bank #5: mengcover 14.5 – 21.5 MHz
– Bank #6: mengcover 21.5 – 29.9 MHz
3. LPF – terbagi menjadi 6 banks, diaktifkan dengan relay, terdistribusi sbb:
(band-band ini tidak disebutkan, namun sepertinya range-nya seperti berikut)
– Bank #1: mengcover 0.1 – 2.5 MHz
– Bank #2: mengcover 2.5 – 4.0 MHz
– Bank #3: mengcover 4.0 – 7.5 MHz
– Bank #4: mengcover 7.5 – 14.5 MHz
– Bank #5: mengcover 14.5 – 21.5 MHz
– Bank #6: mengcover 21.5 – 29.9 MHz
Nah kalau dikawinkan dengan tabel band dari VCO PLL diatas dengan daftar sindrom yang dialami FT-80C milik OM, sepertinya perlu di cek terlebih dahulu adalah …
1. Pastikan output VFO PLL pada bank #1 dan #2 OK … ada outputnya
2. Kemudian patikan bahwa Relay LPF pada bank #3 dan #4 … OK
3. Kemudian pastikan bahwa Switching Diode BPF pada bank #3 dan #4 … OK
Kalau berdasarkan info OM, bahwa pada band 1.8-4 MHz dan 14-30MHz FT-80C masih dapat bekerja dengan baik, maka saya yakin benar masalahnya ada di antara ketiga bank diatas. Sebab block RF, IF dan AF dari FT-80C adalah hanya satu, semua band mulai dari 0.1 – 30 MHz menggunakan ketiga block tersebut (RF, IF dan AF) dalam operasionalnya …
OK … semoga berguna infonya …
Best Regards,
Cholis Safrudin YD1CHS
June 8, 2010 at 9:33 am
sugeng purwanto
he he he langsung di jawab to………….
say sudah coba om relay LPF ok semua terbukti kl ndak salah pengatur relai LPFd Q38 pada manual servis kaki 16 untuk 7mhz dan 15 untuk 14 mega Kedua pin ini hilang tegangan bila dial di frek 4-14 mega tapi di kasih tegangan jadi bisa riciv
o iya om kerusakan pada 2 ban di atas apa bisa membuat hilang power dari depan yaitu TR c2053 punyaku juga ilang di sana om jd ngk bs transmid ….wah rodok mumet om saya dengan pengetahuan elektro saya yg super minim tolong pencerahan nya
June 17, 2010 at 8:52 pm
sulaksito yd3vjz
walaupun pertanyaan sy blm d jwb ada lagi om ! 80c saya pada 7mc tidak mau transmit (pada s meter gak bergerak)tp kalo dilihat dari amper ps mmberi tnda kalo transmit, opo kira2 relaynya om ! makasih
June 18, 2010 at 9:22 am
ichwan riyanto
Om Cholis ke 3 kalinya ini saya tanya. Begini, FT-80C milik saya ada masalah. Displaynya nyaris “tak ada penampakan” angkanya (hi…hi… hii.. kaya hantu saja ya Om). Ada sih cuma dikit alias tak lengkap. Misalnya saya bekerja di 7,060, maka yang tampak hanya 060-nya saja. Repot kan? Mendingan kalo munculnya 7,xxx ,xxx-nya ndak muncul tdk seberapa masalah. Karena saya tahu saat itu sedang bekerja di band 7MHz. Saya sudah coba cek kabel2 dari mainboard menuju pcb-nya display, tak apa2 tuh alias sambung. Juga saya sudah menyolder ulang di titik2/ujung kabel di mainboard dan di pcb-nya display. Kira2 (menurut saya, tentunya) display atau LCD rusak. Wah, bingung Om Cholis. Bagaimana saran/solusinya Om Cholis?. Minimal saya tahu angka paling depan. Kalo 7,060 misalnya, yaaa saya tahu saat itu di 7 MHz. Mungkin ada LED yang ditambahkan sebagai indikator band-band-nya.Terima kasih sebelumnya.
June 19, 2010 at 3:04 pm
noki
saya punya ft 80c apabila di hidupkan lampu tx langsung nyala alias takbisa monitor karna sedang transmit kalo di pois langsung nonjol ke swr pikun kali adayang bisa bantu cari penyebab nya
June 23, 2010 at 7:17 pm
LiLiK
saya punya ft 80 c bila dihidupkan kipas dibelakang kok hidup terus apa yang akau ganti ya dan bagamana supaya 80 c aku bisa besar powernya tks
LILIK / YD 1 UTA / JZ 30 TLL
June 28, 2010 at 4:18 pm
virgilio da cruz
salam hormat , saya punya yaesu ft 180 a rusak mau service cuma ngak tahu alamatnya apakah bisa di bantu
July 17, 2010 at 10:37 am
YD1CHS
Dear OM Ichwan,
Wah sorry sebulan baru saya replay response OM Ichwan … xixixi
Saran saya … bikin Frequency Meter wae OM … dibuat eksternal saja … namun frequency meter ini harus yang mampu menampilkan penunjukan shifted frequency terhadap IF-nya … yang merepotkan FT-80C kayaknya bukan single convertion, tapi double convertion jadi … shifting-nya harus dihitung dulu. Saya membuat Frequency Meter dengan Shifted 10.7MHz dan bisa diaplikasikan di FT-180A, namun untuk FT-80C perlu study dulu … hehehe
Regards,
Cholis Safrudin YD1CHS
July 17, 2010 at 10:45 am
YD1CHS
Dear OM Sulaksito YD3VJZ,
Sorry juga, lambat replay saya … nyuwun ngapunten …
Coba bila OM punya RF Power meter dan Dummy load, saat beroperasi di 7MHz diamati dioutput pemancar apakah OK? sejauh yang saya tahu si S-Meter itu mencuplik sinyal RF keluaran dari TRX di sekitar blok LPF. Kalau ada indikasi penyerapan arus yang gedhe saat transmit, namun S-Meter nggak bergerak, IMHO: sangat mungkin relay pada blok band tersebut mengalami masalah, sehingga S-Meter tidak memperoleh asupan sinyal RF untuk ditampilkan di jarum. Masing-masing band memiliki 2 relay, yaitu IN dan OUT terhadap rangkaian LPF. Kalau terjadi masalah pada relay, IN atau OUT atau keduanya, jangan lakukan transmit secara terus menerus dalam waktu yang lama, karena impedansi keluaran final pasti tidak akan matched dengan beban, alhasil transistor power/ final bisa terancam …
Regards,
Cholis Safrudin YD1CHS
July 17, 2010 at 10:47 am
YD1CHS
Dear OM Noki,
Tolong pastikan bahwa tombol Manual Transmit tidak dalam posisi aktif …
Regards,
Cholis Safrudin YD1CHS
July 17, 2010 at 11:14 am
YD1CHS
Dear OM Lilik,
Rangkaian pemutar kipas FT-80C menjadi satu dalam blok RF Power Amplifier, … saya pernah melakukan modifikasi terhadap komponen NTC pada FT-80C saya. Ia pada dasarnya adalah sebuah rangkaian detektor suhu menggunakan NTC dengan nilai resistansi tertentu, nah NTC tersebut kemudian diumpan ke sebuah IC Op-Amp, kemudian keluaran IC Op-Amp (M5218L) tersebut digunakan untuk menggerakkan sebuah kipas, yang berfungsi menyedot hawa panas didalam blok RF Amplifier. Nah saya tidak tahu berapa besar resistansi NTC asli FT-80C tersebut pada suhu kamar, karena tidak tahu maka saya beli saja NTC yang mudah dijumpai di pasaran, lalu NTC ini saya serikan dengan sebuah VR (Variable Resistor), atau kalau nilai resistansi NTC cukup besar VR bisa dipasang secara paralel. Nah IC M5218L berfungsi sebagai comparator antara kedua tegangan di pin + dan – nya, dengan mengatur-atur VR maka kita bisa menset kapan kipas harus berputar dan berhenti … it is quite simple … OM.
Demikian, have a nice day.
Regards,
Cholis Safrudin YD1CHS
July 19, 2010 at 10:01 am
sugeng purwanto
punyau mana om kok nggk di jawab
July 21, 2010 at 11:22 pm
juned
trims banget atas responnya n salam kenal juga om
kalo gitu tolong kirimi gbr rangkaiannya RF Amplifier broadband (penguat antenna aktif) plus rangkaian pre amp yg bisa dunk..dunk..gitu lho om
dan trims lagi atas kebaikannya
email: rockman_joen@yahoo.com
July 25, 2010 at 7:08 am
YD1CHS
Dear OM Sugeng Purwanto,
Sorry “ketlesut (bhs: jowo)” … hehehe …
Kalau ada relay LPF yang rusak … hati-hati mengoperasikan pada band yang mengalami gangguan tersebut. Sejauh yang saya tahu rangkaian ALC berada pada blok LPF, mungkin saja power output sangat dipengaruhi olehnya juga. Yang jelas kalau kita lihat power di port antenna untuk band-band yang dalam masalah tersebut, saya jamin power nggak akan keluar … lha wong sinyalnya nggak bisa lewat LPF, pasti juga nggak mungkin sampai ke antenna.
Regards,
Cholis Safrudin YD1CHS
July 25, 2010 at 7:35 am
YD1CHS
Dear OM Juned,
Saya replay via email …
Regards
September 4, 2010 at 6:39 pm
bang jos
cuman ingin komentar 1 kali : anda kreatif-sosial dan cerdas sekali.
God bless u.
josua
YD1ETR.
September 14, 2010 at 9:33 am
YD1CHS
Dear OM Jos,
Thanks pujiannya, namun saya nggak gitu-gitu amat lho OM … hehehe
Regards,
Cholis Safrudin
October 14, 2010 at 11:51 am
YD3UQQ
om kholis mungkin nggk klo ft 80c saya rusak dari ic control di main board yaitu upd 4028 dan 4049 nya soale ndak bisa risiv d fre 7 dan 14 padahal pll oke relay juga oke terbukti klo saya melakukan penjamperan2 mau risiv n relay dapat bekerj
trus apa dari kerusakan itu bisa mengakibatkan hilangnya power dari tr 2053 d bagian main board
tank matur nuwun……………………………73
November 21, 2010 at 3:15 pm
indra
ass..
Om Cholis… di bolehkan tidak mempararelkan 2 buah PS berbeda.. beda ampere dan merek…? maksudnya agar Ampere jadi Gede gitu. PS 20A merek A dan satu lagi PS 25A mrek B..Kan jadinya krglbh 45A…? agar 80C ku bisa nendang powernya gitu. mohon petunjuk.
tq paman cholis, 73.
November 21, 2010 at 6:21 pm
safar udin
halooo Om siapa ada stock display ft 80-c ……ya saya butuh …
November 22, 2010 at 3:56 pm
H. Harjono
Selamat sore Oom Cholis, saya YD1-KPY dari Lokal Karees Bandung, pada tanggal 19 Nop 2010 baru memasang antene HF jenis wire, rig nya TS 440 S, ketingian balun dari tanah +/- 10 m, bentangan kawat kiri kanan kurang lebih totalnya 20 m,rumah saya berdempetan dengan mesjid dan rumah penduduk (dgn kata lain lahannya sempit) . permasalahannya yaitu : bila saya on air suara saya masuk ke pengeras suara mesjid dan alat2 elektronik di rumag saya, termasuk di beberapa rumah tetangga, bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut, SWR 1:4, karena menurut kawan saya yang memasangnya SWR tdk bisa kecil karena pengaruh lingkungan di sekitar rumah saya antara lain genting dan talang seng katanya.
Saya mohon petunjuk bagaimana cara mengatasi hal tersebut, terima kasih sebelumnya.
Wass : H. HARJONO (yd1-KPY
November 22, 2010 at 3:59 pm
H. Harjono
Siapa ya yang mau menjual HF FT 80 C, yang masih mulus lengkap dan original ? saya berminat…bila ada hub saya di 022-95278168, terima kasih
November 25, 2010 at 8:16 am
YD1CHS
Dear OM Indra,
Saya pernah melakukan bahkan 3 buah PSU, campuran lagi yaitu 2 buah Switching Mode dan 1 buah PSU Trafo, namun yang perlu diupayakan adalah semua tegangan harus sama … nah arus dari masing-masing PSU akan saling diresultankan … waktu itu nggak papa kok. Dan saya dengan banyak rekan AR kita melakukan teknik itu …
Regards,
Cholis YD1CHS
November 25, 2010 at 8:25 am
YD1CHS
Dear OM Safar,
Wah akupun juga cuman punya satu buah FT-80C hehehe, display-nya yaa itu-itu saja yang terpasang disana … coba cari ke milist orari mungkin banyak yang akan mereplay …
Regards,
Cholis YD1CHS
November 25, 2010 at 9:05 am
YD1CHS
Dear OM Harjono YD1KPY,
Saya ikut prihatin dengan kondisi yang OM alami, memang salah satu tantangan buat AR seperti kita yang hidup berhimpitan dengan tetangga yaitu mengoptimalkan sistem antenna kita agar tidak memberikan efek apapun kepada lingkungan di sekitar dan juga masih bisa memberikan performasi yang acceptable untuk operasional HAM, sehingga tips, triks, rancangan untuk sistem antenna bagi limited space sangat banyak dijumpai di internet. Sebab ini bukanlah problem kita saja, tapi merupakan problem HAM seluruh dunia … hehehe, jangan khawatir banyak temennya.
OK, dech back to topic … saya mungkin nggak bisa mensolusikan problem yang dihadapi OM Harjono, namun setidaknya saya coba urun rembug, siapa tahu bermanfaat dan mudah-mudahan bisa mensolusikan permasalahan … OK, let start it …
1. Pengaruh lingkungan sekitar …
Memang benar OM, pengaruh lingkungan sangat berperan dalam overall performance dari sebuah antenna. Di dalam dunia antenna, kita mengenal istilah near-field dan far-field, dimana dalam memposisikan sebuah antenna supaya efek benda-benda sekitar tidak terlalu mengganggu yaitu ada jarak minimumnya, tapi praktek ini untuk HF sangatlah sulit … that is impossible … apalagi kalau kita tinggal di urban area …
Kalau obstacle/ barang-barang disekitar OM relatif tetap, maksudnya tidak bergerak, misal genteng, maka sebenarnya kita masih dapat membuat antenna kita memiliki SWR mendekati 1, namun mungkin pada saat cuaca berubah, misal habis hujan, maka SWR kemungkinan akan berubah dari nilai tersebut. Tapi kan tidak tiap hari hujan, makanya diusahakan melakukan adjustment antenna pada saat kering … sebab mayoritas kita beroperasi saat tidak hujan kan … hehehe
Jadi seperti yang saya sampaikan, antenna OM masih bisa diadjust supaya SWR-nya mendekati 1, jangan khawatir …
Lalu kalau OM termasuk golongan Unperfectionist HAM, saya sangat menganjurkan untuk menggunakan Antenna Tuner … ada dua keuntungan yang bisa kita ambil:
1. Sisi RIG melihat SWR tetap mendekati 1, jadi radio kita happy-happy saja … walaupun antenna tidak matched pada band-nya … Sepertin yang OM bilang saat ini SWR adalah 1:4 … wah itu sudah tidak sehat buat RIG kita … usahakan SWR tertinggi adalah 1:2 saja …
2. Antenna Tuner juga berfungsi sebagai filter, dia cukup ampuh untuk membantu melemahkan harmonic sinyal yang diproduksi oleh RIG kita … jadi hobby kita tidak akan mengganggu lingkungan sekitar …
Seingat saya TS-440 telah dilengkapi dengan internal ATU (Antenna Tuner), pastikan bahwa ATU tersebut masih dapat bekerja dengan baik serta difungsikan saat beroperasi …
Kerugian …
1. Nah ini yang dijadikan alasan bagi para Perfectionist HAM, yaitu Antenna Tuner tidaklah memiliki efisiensi 100%, biasanya antara 50% sd 60%, bahkan kadang lebih rendah dari itu, dengan Power 100W di RIG, mungkin hanya teradiasi di antenna separohnya …
Nah silakan OM pertimbangkan …
Lalu tentang gangguan ke lingkungan sekitar OM, jangan salahkan dahulu Antenna Kita, pengalaman saya … dengan antenna yang tidak matched-pun gangguan ke lingkungan tidak akan sebesar yang OM gambarkan …
Ada beberapa kekhawatiran yang saya pikir disini, yaitu:
1. Kondisi Filter LPF OM apakah masih sempurna … kalau OM membeli RIG dalam kondisi second, perlu hati-hati dengan kondisi LPF, kalau bisa tidak hanya berpatokan power besar saja … power besar namun LPF ngaco sama juga penyakit bagi kita. Kebanyakan AR kita selalu memuja-muja power gedhe, bahkan melakukan modifikasi disana-sini supaya power makin gedhe jauh melampaui spesifikasi, tanpa memperhatikan kemampuan LPF … akhirnya LPF akan overloaded, sehingga capacitor ataupun lilitan LPF-nya rusak, biasanya ditandai dengan bekas gosong-gosong atau warna putih … nah kalau sudah demikian, kita akan kesulitan melakukan matching, sebab impedansi antenna tidak lagi sekitar 50 Ohm, parahnya … LPF yang seharusnya menjadi garda paling akhir dalam mengatasi gangguan interferensi … malah kebobolan terus …
Nah, singkatnya … pastikan bahwa RIG OM tidak berada pada kondisi tersebut.
Demikian OM semoga bermanfaat and have a nice day.
Regards,
Cholis Safrudin YD1CHS
November 27, 2010 at 11:16 pm
Elo
dear om Cholish yg smart, sy setuju dgn pendapat om diatas,yg mana karena pengaruh ingin menaikkan watt maka FT80C sy rusak di TR Finalnya, terakhir memang dpt memancar sampai hmpr 400 watt, tp hanya beberapa jam hangus 😦 , sedih akhirnya radio diparkir dan ga bisa transmit lg…
November 28, 2010 at 9:52 am
YD1CHS
Dear OM Elo,
Hehehe, ikut bersedih saya …
Kalau pingin output gedhe sebaiknya jangan lakukan langsung pada TRX kita, namun serahkan saja kepada “external Booster” yang memang didesain untuk menjalankan tugas tersebut … TRX kita cukuplah difungsikan sebagai exciter-nya saja … RIG Aman, Kita Nyaman … 🙂
Regards,
Cholis Safrudin YD1CHS
November 30, 2010 at 2:48 pm
H. Harjono (YD1 KPY)
Terima Kasih Oom Cholis atas responnya, saya akan mencoba semua yang disampaikan….hasilnya nanti tak infokan lagi disini, namun belakangan RIG saya bila dimodulir modulasinya terputus-putus, gangguan dari apa ya? gejala apa?, mohon Oom Cholis tidak bosa untuk menjelaskannya…terima ksih.
Wass.
H. Harjono (YD1 KPY)
February 14, 2011 at 9:10 am
yadi
Ada nggak ya ? yang punya LCD FT80C, atau tau info tentang dijual dimana.
April 26, 2011 at 10:28 am
ucok
om cholis, kenapa ya suara mic saya bindeng?
padahal saya sdh buka gain mic nya cukup gede…
radio saya ft 80 c.
saya sdh pake pre amp lho..??? signalnya sih kata kawan2 cukup besar. cuma suaranya bindeng katanya.
mohon petunjuk om cholis…
thanks…
May 8, 2011 at 8:00 am
YC 5 OUP
Dear om cholis, saya mau bertanya nih, rumah saya kan lahannya kecil, jadi saya hanya bisa menggunaka antenna vertical, untuk 30m maupun 40m, yg saya mau tanyakan disini, bagaimanakah pemasangan grounding untuk petir, karena daerah saya termasuk,potensi petir yg cukup besar, untuk antenna verticalkan cukup sensitif terhadap petir, tolong imfo untuk saya om cholis
rgds
YC5OUP
May 8, 2011 at 5:06 pm
YD1CHS
Hallo OM, saya sebenarnya jg nggak ahli di penangkal petir, karena saya jg akan mendirikan tower three angles saya, maka bbrp waktu yg lalu saya mencoba utk mengikuti online training via web ttg hal ini.
Saya akan komentari terkait dg knowledge yg saya miliki.
1. Penangkal petir hrs lebih tinggi dari elemen tertinggi antenna kita. Sebuah titik tombak petir scr teori akan melindungi daerah disekitarnya pada sudut 30 derajat dari horizon
2. Tombak petir harus terisolasi thd tower maupun elemen antenna kita, dan dihubungkan dg kabel BC minimal dg dia 50mm. Biasanya yg dipakai oleh kepentingan non profesional adalah 16mm, hehehe
3. Ujung dasar BC tsb kemudian dihubungkan dg batang konduktor, yg biasanya ditanam pada kedalaman 10mtr, atau konduktansi tanahnya < 1 ohm, makin kecil makin bagus. Buat ground bar utk pemasangannya.
4. Tower jg dihubungkan dg grounding bar tsb.
Karena kekuatan alam adalah sangat besar, maka usahakan selalu melepas koneksi ant ke TRX setiap selesai bekerja atau pada saat mendung/ hujan.
Demikian OM, …
Powered by Telkomsel BlackBerry®
May 11, 2011 at 5:41 am
Sugondo
Halo om chilis.. sy punya ft80c, tapi power nya ko tidak bisa sampai 100w. padahal katanya bisa lebih.. antena sudah 1:1 pada 3,7mhz. dan bagaimana membaca swr yg benar jika sedang meng swr antena hf. terutama pada mode lsb/usb. saya biasa membaca swr pada posisi mode am. terima kasih..
May 12, 2011 at 6:47 am
Agung
Pagi Om, ane masih pemula banget nih…. saya barusan dapet FT80c second, belum sempat dinyalakan sih. Setelah saya tekan2 tombol narrow emang klo ditekan tidak bergerak ya, trus ada gak tutorial cara melepas cover depan, soalnya 3 tombol kanan atas pada jatuh kedalam semua, maunya pengen memperbaikinya sendiri. Terima kasih sebelumnya.
May 18, 2011 at 8:11 pm
kang uu subang
mas radio 80c aku rusak da bisa monitor desis ada kecil kalau ptt di pijit display munjul ada 2 kaya tegangan ngedrop kira2 apanya toloooong rekan2 amatir impormasinya barang kali mengalaminya saya membutuhkan sekali terima kasih sebelumnya salam ……………..
May 19, 2011 at 7:21 am
YD1CHS
Hallo OM Sugondo,
Salam kenal yaa … mohon maaf reply-nya lemot yaa … hehehe
Saya secara pribadi tidak merekomendasikan untuk menaikan power TRX kita melebihi standar dari pabrik, dalam hal ini FT-80C maksimum adalah 100W. Alasannya adalah: kasihan rangkaian LPF yang berada dibelakang Linear Amplifier, dia akan overloaded sehingga berpotensi merusaknya … nah kalau rangkaian LPF ini dah mulai rusak … sindromnya akan bikin pusing kepala kita, salah satunya fungsi LPF tidak lagi sempurna, matching terhadap transistor final menjadi tidak baik sehingga final akan cepat panas dan degradasi, dan LPF yang mulai rusak akan tidak lagi mampu meredam frekuensi harmonik pada sinyal pancaran … akhirnya mengganggu TV tetangga dan TOA Masjid … wah berabe pisan OM.
Power 80-100W sudah cukup untuk ber-QSO dengan seluruh Rekan-rekan se-Nusantara dengan mode Phone, sementara kalau bekerja dengan mode digital (misal: PSK-31) bisa tembus sampai benua Paman Sam … tentunya syarat dan ketentuan berlaku, salah satunya antenna harus cukup efisien … jadi kenapa harus dinaikkan? hehehe …
BTW, kalau OM masih pengen menaikkan power, … harus dilakukan lagi trimming dibeberapa bagian, salah satunya pada VR Power Output … namun, kalau kondisi hfe transistor2 yang ada di blok Final sudah tidak optimum lagi … trimming tersebut tidak akan berpengaruh banyak.
Masalah berikutnya … yang OM lakukan untuk membaca SWR pada mode AM sudah tepat. Rangkaian directional coupler pada SWR meter bekerja dengan cara mengekstrak tegangan envelope (amplitudo) arah ke depan dan sebaliknya. Pada saat menggunakan mode SSB tanpa modulasi, tentu amplitudo akan nol, makanya jarum SWR tidak akan bergerak, alias SWR tidak akan terbaca, beda halnya kalau di AM, amplitudo carrier akan tetap terbaca sehingga SWR dengan mudah terbaca.
Namun demikian, kalau OM ingin tetap memantau SWR sambil QSO, caranya gampang:
1. Pertama pastikan antenna dalam kondisi matched, atau kalau menggunakan ATU (Antenna Tuner Unit), lakukan tuning antenna dengan mode AM di frekuensi kerja, pastikan mendapatkan SWR < 1.5, makin kecil makin bagus.
2. Setelah selesai melakukan tuning, pindahkan mode ke SSB, lakukan QSO seperti biasa. Pasti SWR akan tetap berada pada range yang baik.
3. Kalau mau pindah frekuensi kerja yang terpaut cukup jauh dari frekuensi semula, ulangi proses tuning diatas untuk mendapatkan SWR yang Optimum. Namun kalau sedang kontes, tentu nggak mungkin kita akan melakukannya berulang-ulang. Nah kalau untuk ini, cari frekuensi kerja tengah-tengah, set SWR dititik tersebut hingga optimum. Lalu geser TRX ke frekuensi tertinggi dan terendah, pastikan SWR < 1.5 dikeduanya, nah OM nggak perlu geser-geser ATU lagi saat kontes … 🙂
Oh yaa … kalau masih penasaran SWR kita di mode SSB, sesekali coba OM lakukan siulan, sambil lihat jarum SWR, pastikan ia tidak bergerak naik melebihi angka 1.5.
Demikian, semoga berguna …
Regards, Cholis YD1CHS
May 19, 2011 at 7:33 am
YD1CHS
Halo OM Agung …
Salam kenal yaa … mohon maaf reply saya agak lemot nich … hehehe
Selamat … OM dapat radio sejuta umat FT-80C, lebih terkenal dibandingkan versi amatirnya yaitu FT-747GX … karena cukup berlimpah limbahnya dari bekas-bekas pabrik, pengeboran, survey hutan belantara atau kegiatan komersil lainnya.
Sebagai informasi buat OM Agung yang baru mengenal FT-80C, ia didesain bukan untuk amatir, walaupun bisa dipakai untuk keperluan amatir, biasa digunakan untuk keperluan komersial seperti yang saya sebutkan diatas. Pada kondisi default, radio ini hanya bisa memancar pada band-band non-amatir saja … namun dengan mudah bisa disulap menjadi “General Coverage” dengan melakukan prosedur berikut:
1. Set frekuensi di 12.345.6 MHz 2. Matikan FT-80C 3. Hidupkan kembali … “maka akan muncul display GEN” artinya adalah General Coverage
Untuk mengembalikan kondisi “Locked” lakukan saja prosedure diatas kembali, dia bersifat toggle. Atau dengan cara lain, lakukan reset melalui switch yang ada di cover sebelah bawah dekat dengan panel depan.
Untuk membuka atau memperbaiki sendiri kalau ada gangguan kecil, silakan mendownload service manualnya di link berikut: http://www.radioamateur.eu/schemi/FT80C_serv.pdf
Maksudnya kalau ditekan tombol Narrow –> tidak bergerak? apanya yaa … yang jelas Narrow ini hanya cocok untuk komunikasi dengan bandwidth sempit seperti CW atau mode digital lainnya, untuk mode Phone lebih cocok menggunakan settingan Wide.
Demikian, semoga bermanfaat.
Regards, Cholis YD1CHS
May 19, 2011 at 9:19 am
Agung
Salam kenal balik Om Cholis, maksudnya saat saya tekan tpmbol Nar tsb tidak memberikan efek apa2. Kemarin sudah sempat saya nyalakan dengan memakai antena telex VHF tapi tidak dipakai transmit, di display sudah ada tanda GEN. Pada frek 11 koma sekian ada beberapa frekuensi yang termonitor mungkin rekan2 RAPI. Setelah dilihat di servis manual jika ingin buka cover depan (memperbaiki tombol) kayaknya ribet sekali dimana harus membuka semua kenob2 dial, volume, dsb, jadi sementara bagian belakang pcb saya ganjal saja pakai busa padat.
May 20, 2011 at 7:51 am
YD1CHS
Hallo OM Agung,
Kalau kita baca dari manual FT-80C bilang begini:
SSB, CW(W), AM(N) = 2.2/ 5 KHz
CW(N) = 500 Hz/ 1.8 kHz
AM(W) = 6/ 14 kHz
Kalau saya nggak salah memahami, bahwa tombol Narrow tersebut tidak akan ber-efek pada mode SSB, seperti yang saya sampaikan pada reply sebelumnya ia ber-efek pada mode CW dan rupanya AM juga.
Untuk mode CW, bila tombol tersebut ditekan (N), maka filter IF akan memiliki BW antara 500 Hz/ 1.8 kHz, sementara kalau dilepas akan memiliki BW sekitar 2.2 kHz.
Untuk mode AM juga mengalami efek yang sama namun dengan BW (N) = 5KHz dan BW = 14 kHz. Mode AM ini lebih cocok untuk mendengarkan stasiun broadcasting sehingga suara Treable, Midrange dan Bass-nya bisa lebih terdengar.
Demikian OM Agung …
Regards,
Cholis YD1CHS
May 20, 2011 at 8:04 am
YD1CHS
Halo Kang Uu Subang,
Salam kenal Kang … coba kita anggap dulu FT-80C tersebut masih OK, jangan paksakan untuk transmit dulu, coba kita cek saat RX … coba lakukan beberapa langkah sbb:
Mode Receive …
1. Pasang antenna apa saja, kalau nggak ada antenna boleh pakai seutas kawat panjang 5 meteran, cukup inernya saja yang dihubungkan ke antenna
2. Coba set pada frekuensi 7.070MHz (LSB), saya pilih channel ini karena biasanya penghuninya ada terus siang malam …
3. Pastikan AGC dalam posisi OFF (tombol putar bagian luar Volume mentok ke sebelah kiri atau counter clockwise)
4. Putar Volume secukupnya, seharusnya ada suara desis atau static noise
5. Coba pegang ujung kawat antena dengan ujung obeng, pastikan ada suara gemeretakan atau desis menjadi lebih besar
6. Kalau tidak ada efek diatas, berarti ada 2 kemungkinan
a. Lampu (berfungsi seperti sekering) yang terletak pada modul Front End pasti telah putus. Lampu ini memang diletakkan disana untuk melindungi rangkaian RX (Front End) terhadap sinyal RF yang terlalu besar …
b. Rangkaian LPF pada band tersebut bermasalah, untuk memastikannya coba pindahkan ke band lain yang agak jauh, misalkan di frekuensi 27.305MHz dan lakukan kembali prosedur diatas …
OK, sementara itu dulu … silakan dicoba dan bila memungkinkan silakan sampaikan hasilnya disini … nanti akan kita evaluasi bersama-sama lagi …
Regards,
Cholis YD1CHS
May 23, 2011 at 6:34 am
Agung
Om Cholis saya mau tanya, klo kita setting antena sebisa mungkin kan harus posisi low power, nah di FT 80 untuk setting low power dimana ya?? Terima kasih..
June 1, 2011 at 2:47 pm
YD1CHS
Supaya setting Low Power FT-80C:
1. SSB – kurangi mic gain
2. AM – Kurangi Drive dan Mike Gain
3. CW – Kurangi drive
June 3, 2011 at 12:02 am
Kang uu Subang
Kang cholis …. rumahnya di mana kang apa betul di bandung saya sering main ke bandung ke plaza dan cikapundung saya pengen belajar banyak tentang cara memogram pic 16f628A dan 16f84 boleh ga mas ? …. oya mas kalau aku aktip di 11mc di 410MHZ-430MHZ lokal subang kang uu (JZ 10 KDU ) tapi sekarang ya itu radionya lagi trabel kang suaranya gemerotok – gemerotok kaya propagasi lagi hujan lama lama jadi hilang suaranya nanti ada lagi tolong kang ya inpormasinya salam persahabatan …………..wassalam
June 3, 2011 at 12:07 am
YD1CHS
Alamat lengkap ada di http://www.qrz.com masukkan saja callsign saya YD1CHS … Ada disana semuannya OM
Untuk belajar nulis di uC silakan, gratis kok hehehe
Powered by Telkomsel BlackBerry®
June 3, 2011 at 1:04 am
Kang uu Subang
o,ya kang cholis kalau soufware win pic 800 bisa ga untuk ngisi pic
kebetulan saya dah ngedownload tapi tulisannya banyak tulisan fffnya
apa betul kita harus punya bibit picnya dulu kang …. di bandung icnya di toko tulus ada ga ……………..
June 3, 2011 at 1:11 am
YD1CHS
Saya belum liat PIC800 kayak apa, cek saja apakah support dg PIC yg akan ditulis, biasanya tdk semua tipe PIC disupport, lalu perhatikan juga hardware downloadernya, apakah pakai RS232 serial atau paralel, kadang kita nggak bisa memakai usb to rs serial/paralel converter, satu lagi jgn over voltage diatas 5v pada PIC-nya.
Di jaya plaza yg jual diantaranya adalah toko central-electronics (lt-1 dan 2) dan toko I-want (lt-1 dan 2)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
June 3, 2011 at 1:32 am
Kang uu Subang
oya kang kalau di rumah punya ga pic 16f628a / f84 yg di fungsikan untuk frekwensi counter yg dah di program kalau ada berapa harganya terus yg ada jualan K128 di toko apa di bandung hatur nuhun sateacana ………
June 3, 2011 at 1:36 am
YD1CHS
Untuk PIC saya pakai K128 produk http://www.klinikrobot.com bisa beli online, kalau untuk 16F84A yg sdh terprogram ada, namun itu tool yg saya pakai untuk frekuensi meter. Gampang kok nulisnya …
Powered by Telkomsel BlackBerry®
June 5, 2011 at 12:33 am
Anwar merauke
Sy mo mnt tlong om, sy cari radio seken CB & olben 80C tolong di info hrg klo ad lwt sms aj ke nmr sy 085254606444
Trmksh sblmny, sy tungg inf blikny….
June 14, 2011 at 10:31 am
andy
met kenal mas .aku newbi pake 80 c .problemnya kalo dlm keaadaan on ptt.trus kipas mo start .modulasi kok ilang dan jarum diam di angka 30 db.stelah di pijit ptt brapa kali modulasi normal lg .itu terjadi stiap blower mo nyala.saya ukur pin conector ground body dgn ground mic nyambung memang nyambung?mohon pencerahan
June 16, 2011 at 5:01 pm
YD1CHS
OM Andy apakah tegangan drop saat kipas mo nyala? kawatir seperti short gitu …
June 18, 2011 at 8:18 pm
Agus
Om salam kenal.
Saya mau nanya. Saya punya FT 80 C pinginnya sih dibuat dung dung. Sudah saya tambah asesoris audio tapi belum bisa terdengar dung dung.
Perlu ditambah apa lagi ya ? Supaya audio terdengar dung dung.
Terima kasih infonya
July 14, 2011 at 4:50 pm
FAISAL
salam kenal om de yd0pdk, ft 80 kalau buat qrp maksimal gain mic dijam berapa om, makasih
July 23, 2011 at 10:32 pm
andy
salam mas .maaf karna kesibukan br bisa buka .ngelanjutkan masalah 80c ku ,jd kalo lagi tx usb/lsb sinyal jd manteng .meter mentok.kalo ptt dipijit pijit normal lg .skarang malahan gak bisa dgn cara ptt dipijit pijit. .tx normal lagi kalo komponen bagian tengah pcb dioda atau condensator disentuh hingga terdengar relay bergetar ,baru bs normal lg.kok kayak ada kebocoran gel elektromagnetik .gitu mas terima kasih sebelumnya
July 28, 2011 at 7:28 pm
gege
om saya punya ft80c rx bisa kayaknya tapi tx g’ ada reaksi sama sekali apanya yg rusak ya mkch..
July 30, 2011 at 7:13 am
amen
salam kenal om, saya pemula n baru punya yaesu FT 80C Rx bisa meskipun suaranya seperti robot,saya tes pake sx 200 di TX ko jarum di power meternya ga gerak sama sekali apa FT80 nya sudah bobrok atau apa ya. apa ada cara lain buat tes kelayakan pakai FT 80C?Trims
August 21, 2011 at 7:39 am
sugeng (YD3UQQ)
OM Khlis numpang ya omm……………
buat temen yang punya ft80c yang dah nggak bisa dipakek alias rusak n mau di jual ,,,,,q mau dong buat d jagal terutama bagian dispaly dan blok pcn nya ntar maharnya berapa ,,,,,,,,no saya 085336016040
ato om kholis mungkin ada referensi untuk saya………..trism
August 21, 2011 at 12:42 pm
YD1CHS
Hehehe, untuk sementara waktu belum punya info euy, tks.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
August 22, 2011 at 5:45 am
YD1CHS
Hi OM Amen,
Sorry sekali reply saya sangat lambat, karena kesibukan yang mendera saya beberapa bulan belakangan. Anyway … tentang FT-80C “Rig Sejuta Umat” yang OM Miliki …
Menurut informasi OM saat ini dapat RX namun suaranya seperti robot … Pasti penyebabnya kurang tepatnya adjustment pada Balanced modulator, sehingga berpengaruh terhadap RX maupun TX saya kira.
Yaa, Diamond SX-200 bisa digunakan untuk mentest TX ini, namun hanya melihat apakah ada sinyal RF saja tanpa tahu kualitas modulasi. Pastikan pada saat tersting dengan SX-200 diumpankan kepada Dummy Load sehingga aman untuk TRX dan juga tidak memunculkan spurious pada band yang akan mengganggu rekan AR lain yang sedang bekerja di band tersebut. Set mode pada CW atau AM, pilih pengukuran POWER pada rage 200W aja dulu. Pada saat transmit putar pelan-pelan Drive dan perhatikan jarum pada SX-200, harus ada defleksi, kalau ternyata nggak terasa, coba kecilkan range Power dibawah 200W. Namun bila tetap tidak ada tanda-tanda kehadiran Carrier, dapat dipastikan Rig tersebut bermasalah.
Demikian, semoga memberikan ide …
Regards, Cholis YD1CHS
August 22, 2011 at 6:04 am
YD1CHS
HI OM Gege,
Menurut OM RX-nya normal yaa … OK, berarti fungsi VCO maupun LO dan adjustment lainnya masih OK.
Nah sekarang saat TX, coba perhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. FT-80C adalah Non-Amateur Radio, jadi secara default beberapa frekuensinya akan di-lock hanya bisa RX tapi tidak dapat TX. Pastikan di layar LCD terdapat tulisn GEN atau singkatan General Coverage. Kalau tanda GEN tersebut belum ada, OM dapat dengan mudah membuatnya menjadi GEN, yaitu: a. Nyalakan RIG, b. Set Frekuensi pada frekuensi: 12.345.6 MHz, c. Matikan RIG, d. Nyalakan kembali RIG, tanda “GEN” pasti sekarang telah muncul. Sekarang disemua frekuensi OM bisa melakukan TX.
2. Pada saat PTT diaktifkan perhatikan ada suara “Klik”, dimana suara ini berasal dari Relay besar yang mengontrol perubahan dari RX dan TX, kalau tidak ada suara ini coba lakukan investigasi Relay besar yang ada disekitar RF Power Amplifier.
3. Kalau poin 3 tersebut OK, coba lakukan testing output degan Power Meter disertai dengan Dummy Load, pilih mode CW, putar pengaturan Drive pelan-pelan sampai terdeteksi kehadiran carrier pada Power Meter, kalau hal ini OK, coba ganti dengan mode SSB, lepas Microphone dari socketnya, kemudian aktifkan Rig dengan menekan tombol MOX, posisikan potensiometer Mic Gain pada jam 9, dari sentuh 8 buah pin yang ada pada socket Microphone dengan jari anda, bila Rig masih OK, pasti pada power meter akan terdeteksi kehadiran RF.
4. Bila poin 3, masih juga tidak berhasil, sekarang buka tutup Rig, ada sebuah kabel putih yang masuk ke dalam Box RF Amplifier, lepaskan kabel tersebut dari socketnya, jepitkan resistor 50 Ohm pada socket yang baru saja dilepas (pada board utama), siapkan RIG pada posisi RX sesuai dengan frekuensi FT-80C, bila perlu tambahakan seutas kabel pada jamperan resitor 50 Ohm tadi sebagai antenna, pancarkan secara normal baik pada mode SSB dan bersiullah didepan Mic, maka pada RX akan terdengar suara anda. Kalau hal ini yang terjadi, berarti blok RF Amplifiernya yang rusak.
Demikian, semoga tahapan pengecekan tersebut memberikan ide.
Regards, Cholis Safrudin YD1CHS
August 22, 2011 at 6:43 am
YD1CHS
HI OM Faisal,
Mohon maaf reply saya sangat lambat, karena kesibukan luar biasa saya beberapa bulan terakhir. FT-80C itu agak memang tidak ada switch yang membatasi untuk ber-QSO QRP, kecuali kalau kita adjust sebuah potensio POWER yang mengatur besarnya arus pada final RF Amplifier, namun saya tidak merekomendasikan adjustmen ini, malah-malah radio kita jadi tidak lagi normal nantinya hehehe.
Karena hal tersebut, FT80C ini kalau mic gainnya ditaruh di jam 9 saja sudah bisa mengeluarkan power hampir 100W (QRO) sementara kalau kita turunkan dibawah itu bukannya memancar, tapi modulasinya sangat ketinggalan, jadi kalau memang memaksa untuk bekerja QRP dengan pesawat ini, taruh saja Mic gain dibawah jam 9, sambil minta report modulasi ke lawan bicara kita. Hehehe.
Regards, Cholis YD1CHS
September 24, 2011 at 12:31 pm
rakhmad/hery
om, info sy pemula pengen main diamatiran, saat ini saya hanya punya yaesu ft 80 c lengkap dgn power yaesu FP-700 25A, ada yg mau ganti’in untuk beli rig yg operasionalnya gampang, makasih om klu ada yg minat ni nohap sy. 085249970809 a/n hery kaltim….trim
October 20, 2011 at 4:13 pm
kristianus
salam kenal om..nama saya kristianus sy tinggal di jakarta,sy boleh dibilang hobi dengan radio komunikasi.sy jg pernah kerja di PULAU SERIBU(PULAU SEPA) sebagai theknisi radio audio thn 2000-2008.setelah itu sy berhenti kerja dan buka usaha sendiri di bidang HP khususnya service.sekarang sy masuk menjadi anggota CITRA BHAYANGKARA di daerah tmpt tinggal sy,dan sy mau mencari radio RIG dan HT kira2 menurut om merek dan tipe apa yg bagus dan tdk terlalu mahal,dan dimana bisa sy dapatkan klu di jakarta..terima kasih NB:kita di jalur 16 om (jalur polisi)
October 20, 2011 at 4:24 pm
YD1CHS
Semua merk sih OK OM, di Jakarta berikut bbrp alamat toko HAM:
Versakom (Versa Komunikasi)
Mal Ambasador Kuningan Lt1 No.29
Jl Prof. Dr. Satrio – Jakarta
021-5763092
Mirusa Ham Shop
Jl. Guntur No.32 Jakarta
021-8308321
Toko Dian Elc – Glodok Lt-2 (Bp.Andy)
Toko buka setelah jam 12
08164822144
021-92448899
021-6293215
Regards,
Cholis YD1CHS
Powered by Telkomsel BlackBerry®
October 20, 2011 at 6:44 pm
Deamas
Om cholis,
FT80C ku power kalo di 28Mhz bisa 100watt dgn Dummyload tapi kalo di 3,5 dan 7mhz hanya kluar 30watt, sudah sy coba tune mengikuti manual service..tetap aja tdk ada perubahan, Bgmana meratakan power semua band 100watt???? di tulisan om di atas ada disebut ALC itu apa ya ???
hatur nuhun kang !!!
deamas-jkt
October 20, 2011 at 7:17 pm
YD1CHS
Biasanya diretune pada frekuensi tengah, misalkan 14Mhz atau sekitarnya, sehingga didapati power lebih rata kebawah dan keatas.
ALC kalau nggak salah singkatannya Automatic Level Controller, yaitu sebuah rangkaian umpan balik yg menyesuaikan power keluaran RIG sesuai dg sensor yg dipakai. Kalau nggak salah juga, utk FT80C sensor yg dipakai adalah level output.
Demikian sejauh yg saya ketahui OM, tks.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
November 13, 2011 at 12:09 pm
iman
met siang om..numpang tanya nih..saya punya ft 80 c pd saat di ptt ditekan koq watt meter naik, kmudian audio gk keluar apanya Om…? makasih sblmnya…smga blog ini bisa membantu rekan lainnya.
ramadhani – sulsel
December 16, 2011 at 10:09 pm
Herman
coba nanya nih aku punya yaesu ft 80c lagi ngadat kalo di nyalakan ya nyala tapi langsung transmit ? ada yang tau ya kira kira penyakit nya, mohon pencerahan nih kasihan ni radio udah lama ga sembuh sembuh.
Herman YC7NK
January 5, 2012 at 9:14 am
YC2KEJ..Sigit aryono
pagi OM…kabar baik..saya konsul :
gini OM FT 80 C saya banyak mogok nih sekarang tiba2 receive kecil trus ga bisa transmit sdh saya cek relay rx/tx ga masalah..kira2 apanya OM mohon gambaran mumpung radio masih saya urai…makasih salam..de YC2KEJ..temanggung..
January 18, 2012 at 9:14 pm
Iwanez
Dear Om Cholis
yaesu system 600 saya mengganggu televisi (TVI) pada seputaran frek 11.xxxmc,saya menggunakan antena open
dipole untuk 80m dan antena tuner,kira2 bagian mana yang perlu di benahi,..?? Trims atas bantuannya.
February 5, 2012 at 1:02 am
Joko Thole
malem om,
saya joko thole jagakarsa suka di 11mc, mo tanya biar modulasi ft 80 c saya tambah mendorong apa yang perlu saya rubah dar mic-nya ? kalu ada saya minta skemanya terima kasih.
February 7, 2012 at 5:01 pm
beyond
om nanya dong. beda radio SSB sama RIG itu apa ya ? maklum masih cupu.
February 7, 2012 at 9:29 pm
noki
om cholis YD1CHS terimakasih responnya,
sangat pasti bahwa ptt tidak dalam keadaan on atau posisi tx bahkan dilepas ptt nya dari radio pun tetap juga transmit, sebagai pengguna
saya berpikir mungkin ada masalah pada modul pemancarnya saya
coba pinjam punya teman dan saya pasang pada ft 80 saya ternyata hasilnya sama dihidupkan radio langsung transmit om cholis kira kira
ke arah mana saya harus mengarah pencarian penyakit ini atau mungkin om cholis sudah bisa menebak masalahnya dan kalo munkin di terrawang dulu om. he he..makasih dulu om cholis saya sangat butuh pencerahan ini.
Noki YC7NK
March 1, 2012 at 5:03 pm
liam
i want to know how do i get more watts out of the radio i need atleast 140 watts of power i luv my ft 80c for me it is a nice radio
May 7, 2012 at 11:51 pm
rokhmat akhmadi
mat malalm om, mat kenal, saya punya ft 80c bila transmit di LSB bisa 100w, tapi di USB hanya 20 atau maksimal 40 w, apanya ya om….? Trims atas jawabanya.
May 20, 2012 at 7:51 pm
Martin
Om saya punya masalah pd CPU FT80C mati total RX/TX ggak mau sama sekali display nya mati ada dua titik muncul di display kenapa ya om apa perlu ganti CPU, kali ada solusi om….?
May 24, 2012 at 11:10 pm
Gani
Malam om, Martin kalau mau di lepas Ft80c kondisi mati aku mau buat kanibalan.
kalau ada teman yang mau tukar-tukaran rakom bisa hub. di 081346597030 makasih
July 10, 2012 at 11:14 am
parno
om mau nanya klo di 3mhz power bisa 200w tapi klodi 11mhz cuma 40w solusinya gimana yah om agar bisa 100wlebih???trim atas nasehatnya
July 25, 2012 at 7:37 pm
heru dwi purnomo
dear om cholis,
assalamuallaikum….mohon petunjuk Om Cholis..nih…saya da icom 725 sedikit ada masalah, sehubungan dg bulan puasa saya udah lama gk main radio kepingin main lagi tapi radio saya gk beres, intinya radio gk bisa Transmit kt temen finalnya and Final udah saya ganti baru tapi tetep gk bisa transmit, apa ada yang lain om…? dan 1 lagi untuk modul PLL FC 80 C dimana saya harus mendapatkan…mohon petunjuk deh om…trims sebelumnya….wassalam
best regard
Ramadhani
August 14, 2012 at 12:29 am
steven
Malam om cholis salam kenal nama saya steven…kebetulan lewat di blog om,di aktifkan lagi dong…biar ramai heheheh.
Regards
Steven
October 20, 2012 at 1:45 pm
Wandi
Untuk Yang butuh Spare Part yaesu FT80c dan kenwood 430s bisa sms di 082198251199,Thanks Om Cholis…
October 28, 2012 at 10:32 pm
yc 7 mat
saya butuh kabel power yaesu ft 80 c,ada bisa bantu om
November 15, 2012 at 11:19 pm
Agung
Dear Om Cholis-YD1CHS,
Salam kenal om,
Semoga kabar baik dan sehat juga sekeluarga.
Saya Agung Herwibowo di Bekasi. Baru aja dapet 80C (lama disimpan) dari kantor karena diganti System 600. Masalahnya baru ketahuan yaitu receive-nya budek. Karena saya ndak ngerti memperbaiki, mungkin om bisa sarankan diservis dimana yang terpercaya? Apa bisa ke Om Arif?(merujuk pada postingan diatas).
Terima kasih sebelumnya.
YD1NHY-Agung Herwibowo.
November 16, 2012 at 9:34 am
YD1CHS
Maksudnya receive budek, apa masih bisa receive tapi lemah, atau sama sekali OM? Kalau sama sekali, coba OM liat ada lampu cabe yg didesain sebagai proteksi kalau2 kena rf gede, … Ganti aja lampu tsb …
Powered by Telkomsel BlackBerry®
November 16, 2012 at 7:03 pm
YD1NHY
Om Cholis Yth,
Terima kasih responnya, namun yg aneh begitu ptt dipencet ato MOX dipencet 2-3 kali, timbul audio om dan normal cuma 30 detik lalu meredup dan hilang sama sekali, lalu saya ulangi lagi dan lagi dan lagi…. tapi jadi cape dey hehehe…. knapa ya om?
73, Agung Herwibowo
November 16, 2012 at 7:07 pm
YD1NHY
menjawab pertanyaan Om Cholis,
receivenya sama sekali NIL om, bahkan squelch dibuka penuh kekiri tidak ada hissing/ desis, baru dibuka puol kekanan terdengar d esis kecil sekalee. selanjutnya seperti yg saya utarakan diatas, begitu PTT/MOX dipencet2 2-3kali baru seperti radio normal hanya untuk 30 detik lalu kembali ke masalah awal 😦
73, Agung Herwibowo.
November 16, 2012 at 7:10 pm
YD1NHY
yg saya maksud buka puol kekanan adalah puteran volume/ AF, om. Maaf posting sepotong2, karena gemesss sambil bingung 🙂
matursuwun,
A.H.
November 16, 2012 at 11:10 pm
YD1CHS
Mungkin ada kapasitor elko yg udah jelek, biasanya secara fisik terlihat
Powered by Telkomsel BlackBerry®
November 16, 2012 at 11:26 pm
YD1NHY
ok Om Cholis, terima kasih atas petunjuknya, saya akan coba cari.
73, YD1NHY- A.Herwibowo
November 29, 2012 at 12:07 am
Kevin
Dear Pak Cholis-YD1CHS
Salam kenal & sejahtera selalu Pak Cholis.
Saya Kevin dari kaltim. Saya sangat tertarik dg Blog Bapak. Mohon advice-nya Pak Cholis. Saya punya Yaesu FT80C yg sdh lama tidak terpakai, karena terjadi kerusakan pada bagian panel depan (display depan). Saat radio di on-kan display tidak ada angka frequency-nya (blank/kosong) & tidak ada desisan. Menurut Pak Cholis apakah saya harus mengganti seluruh modul panel tsb & dimana saya bisa mendapatkan modul panel second. Infonya selalu ditunggu. Terima kasih atas perhatiannya Pak.
November 29, 2012 at 2:57 pm
YD1CHS
Salam kenal OM Kevin,
Saya pernah membaca rekan yang jualan panel depan FT80C, namun namanya juga radio lama (baca: discontinued), memang agak susah mendapatkan spare sesuai kebutuhan kita.
Kalau radio tidak berdesis, … saya belum mendalami benar apakah kontrol dipanel depan itu mempengaruhi kerja keseluruhan radio, harus iya, karena memang radio ini otomatis, tidak berbasis rotary switch misalkan untuk memindahkan band.
Demikian …
________________________________
November 29, 2012 at 8:23 pm
gendut
maaf Pak….mo nanya..saya punya yaesu ft 840 tapi kalo buat transmit protekt dan power kecil…kira kira apanya yg rusak ya Pak ? ttrims…yd2bne..klaten
December 1, 2012 at 7:58 am
Kevin
Dear Om Cholis
Pagi Om senang sekali pertanyaan saya di jawab nih dg Om cholis…betul sekali Om kalau radio lama agak susah cari spare partnya apalagi di Samarinda-Kaltim. Siapa tahu Om Cholis punya referensi, khusus menjual part utk radio yaesu FT-80C.
Betul sekali Om sy pernah pinjam radio yaesu FT-80C yg masih baik ke teman & saya copot panel display-nya lalu saya pindahkan ke radio yaesu saya yg rusak begitu di on-kan radio bisa normal Om…jadi asumsi saya panel radio yaesu milik sys sdh rusak. Demikian info ini saya sampaikan Om. Sekali lagi terima kasih ya Om Cholis untuk infonya & salam yg terbaik utk keluarga.
Terima kasih selamat berakhir pekan
Best regard
Kevin
December 2, 2012 at 6:10 am
Achmad Satrijadi
Dear Pak Cholis,
Salam kenal dan salam sejahtera.
Saya baru beli FT80 C bekas, kondisi RX cukup baik, power TX juga baik, tapi saat saya coba untuk transmit ke rekan-rekan di freq. 40 M band, tidak ada respon. Apakah ada kemungkinan frekwensi antara RX dan TX bergeser ? mohon informasinya pak Cholis.
Terimakasih atas perhatiannya.
Regards,
Satrijadi
December 2, 2012 at 7:05 am
YD1CHS
Harusnya kalau ft80 standar tidak akan geser yaa, karena defaultnya freq tx-rx sama (tdk split), kecuali udah diprogram sebelumnya.
Ok OM, saya sarankan reset aja si FT80C tsb, kemudian baru diset menjadi general coverage lagi …
Reset akan menghapus semua setting un-standard pabrik, dan dikembalikan ke set pabrik.
Cara Reset:
1. Matikan power
2. Dibawah panel depan (balik rig tsb), ada lobang kotak kecil, dg bantuan obeng kecil pindah switch ke posisi berlawanan dg yg ada sekarang, tunggu bbrp saat lalu kembalikan ke posisi semula
Cara Set General Couverage:
1. Nyalakan rig
2. Atur (dial) freq shg menunjukan freq 12.345.6 MHz
3. Matikan Rig
4. Hidupkan kembali rig
5. Lihat di display ada tulisan GEN (kiri atas)
Selesai … Mudah2an semuanya normal kembali, (note: resiko diluar percetakan lho yaa, tapi jgn khawatir ini sgt aman kok hehehe)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
December 12, 2012 at 2:25 pm
Harianto
sore om….sy sdh coba dan sdh bisa…cm mslhnya kalau sadah lama off trus on lagi freq.kembali ke 7.000,0 dan gen tidak muncul lg….mohon info…..de YC8CY…..
December 12, 2012 at 2:27 pm
YD1CHS
Ganti battery bentuk coin yg ada dicontroller, dia yg memberikan arus kepada controller saat rig mati
Powered by Telkomsel BlackBerry®
January 6, 2013 at 5:09 am
ivan punya
Bang, abang ada punya manual book untk ft 80 c ini ?
January 9, 2013 at 1:36 pm
yoyok
Saya juga pakai Radio Legendaris FT 80 C , tapi di Freq. 27 Mhz nya gak bisa transmite apanya ya Om??….tetapi di Freq. yang lain Ok punya masih bagus…tolong kasih advice dong??…
May 2, 2013 at 9:36 am
Blog Here
Hey there would you mind stating which blog platform
you’re working with? I’m planning to start my
own blog in the near future but I’m having a difficult time deciding between BlogEngine/Wordpress/B2evolution and Drupal. The reason I ask is because your design and style seems different then most blogs and I’m looking for
something completely unique. P.S My apologies for being off-topic but I had to ask!
May 16, 2013 at 3:02 pm
Oskar
Om Cholis, maaf sy mau tanya, Mengapa Om pakai USB PIC Programmer tipe K128?Nggak pake K150?Apkh krn Om lbh familier dg K128 dibandingkan dg K150?Tks Om..
May 26, 2013 at 12:46 pm
sudarmanto
apakah ada yg mau jual panel depan ft-80c ,saya butuh jika ada ic nya saja gpp kalau sama display juga gpp …mohon info kalau bisa dibeli dimana ,atau ada rekan punya karnibalan saya minat …email saya : sudarmanto@topindo.co.id ,sms 081218583215…regards yd0mvn
June 23, 2013 at 11:20 pm
jack
om cholis.
salam kenal
sy mau tanya ni om kenapa kabel rg 8 / 58 dari rig sy pasang ke antena tiba2 rig sy sering restar gitu rig motorola mcx 760 mohon pencerahannya ya om
rtims
August 8, 2013 at 2:52 pm
Frans
saya juga cari panel depan FT-80 sapa tau ada yang mau barter dengan main board ft-80c kondisi masih ok. email ke fransbintang@gmail.com
August 19, 2013 at 12:57 pm
teuku saiful azman
om……….. gimana sih… cara operasikan ft 80c. masalahnya kalau saya transmit di 3000.0 – 3999.0 bisa dan seterusnya keluar eror ngak bisa. 7000.0 – 7999.0 bisa dan seterusnya keluar eror ngak bisa. gimana cara kita set programnya biar bisa kita ngomong di frekwensi lain
August 22, 2013 at 7:59 am
Rustam Effendy
ikut nimbrung om..untuk nambah pengetahuan and thank’s
by.REff
September 19, 2013 at 8:44 am
dicky
om.. gimana cara dial tuning per-1 MHz ya?
September 19, 2013 at 8:45 am
dicky
satu lagi kelupaan, bagaimana cara menyimpan jadi memory? tks ya om!
November 13, 2013 at 3:44 pm
Sulis
Ada yang tau dimana ya…cari penutup depan buat FT-80C kesayangan, yang sekalian ada tombolnya, jadi kalo mo pindah2 dari memory ke VFO gak ribeut colok-colok lageeee…hihihihiiii….
December 9, 2013 at 8:17 pm
Natty Ras
Hi my friend I have a ft80c and I would like to increase power output to maybe 150 – 200W is this possible and how do I do this????
December 9, 2013 at 8:21 pm
Natty Ras
Also my friend I want to make the driver control to power control by opening diode d-99, is this ok and are they consequences for doing this???
February 22, 2014 at 7:16 pm
Onez_Timisel@ (@otimisela)
Om Ganteng. Saya punya 80 c kalau monitor suaranya kaya mupet atu hidung kepencet itu kenapa ya om. mungkin pada bagian penerima ada harus dtrim kali ya om ..mohon pencerahannya.
March 17, 2014 at 11:21 pm
Ridwan.M Oskar
Mas ,mhn supportnya nich Radio FT80C sy tidak keluar suara di speaker depan ,tapi klau pake hendset lewat jack belakan /Ext Sp dpt terdengar desis bila SQL dibuka,cuma kendalanya suara outpunya kecil,sdh sy ganti IC TDA2003-nya tpi tetap sprti itu.dan Lampu 3Ea pada putus sdh sy ganti tapi belum hidup setelah sy cek di IC reg 7808 rusak…maka sy ganti dan lampu indikator display dan Signal Hidup kembali. Tks
August 5, 2014 at 10:40 am
dray
hallo om,,, sy punya rig icom 2100 punya maslah di layar lcd rig sinyalnya manteng terus terkadang turun terkadang naik suara tidak ada padahal ada orang yg sedang berkomunikasi, terkadang normal,,,,tolong om kasih saran/solusi kalau emang rusak bisakah di service trimaksaih
August 11, 2014 at 12:09 am
MAKMUR HASANUDDIN
Lcd FT.80C Saya tdak keluar lagi angka digital gimana solusinya trimakasih
November 6, 2014 at 2:55 pm
Deddy permana
Mohon bantuan buat para senior.
Power supply saya merek Yaesu FP 700 kalau di pegang bodynya nyetrum (ada arus listrik)
Mohon bantuan para senior arus di tambah apa.
Terimakasih.
salam
Deddy permana.
January 5, 2015 at 7:16 am
PENGARUH POWER DISTANCE KONSUMEN DAN KELAS SOSIAL KONSUMEN LAIN TERHADAP EVALUASI DAN INTENSI MEMBELI PRODUK YANG TELAH DICOBA OLEH KONSUMEN LAIN, 08 | Contoh Skripsi
[…] “tua” … jadi microphone merupakan obyek yang sangat mudah untuk diserang oleh faktor usia. Download My Rig FT-80C – Home of YD1CHS | Sharing Experiences … | […]
March 18, 2015 at 12:48 pm
Betmen
Rekans, mohon pencerahannya radio yaesu ft80c seperti menerima sinyal interferensi walaupun antenna dicabut dari radio, di S meter kadang bisa bergerak sampai 20db. sinyal ini kadang2 saja muncul tdk terus menerus tetapi menganggu juga saat berkomunikasi dgn rekan yg sinyalnya kecil. mungkin ada yg bisa bantu info teknis nya?
September 25, 2015 at 11:31 pm
usman hb
kapan di lihat dan up date block ini
February 23, 2016 at 10:19 pm
said M
Yaesu ft 80c saya baru ditambahkan pre amp satu tingkat didalam perangkat namun mode AM nya malah terganggu.hilang wattnya apakah penambahan preamp tsb dpt merusak mode AM pd yaesu ft80c?
September 1, 2016 at 10:05 am
caktaufik
Ass wr wb, Om Deny
Yaesu FT80C saya tudak bisa transmit, receivenya bagus, pada input modul PA bila diberi input signal generator keluar daya 100W berarti modul PA bagus, ketiga output Local osilatornya keluar semua (LO1,LO2 dan LO3 Normal) kira2 bagian mana yang error, terakhir saya ganti baland mixer D55 dengan 4 buah dioda 4148 juga tidak membawa hasil, mohon masukanya Om, Trims (Cak Taufik)
October 4, 2017 at 4:38 pm
Armen
ya sama dengan kasus FT80C saya AM nya bisa transmit tapi USB dan LSB gak bisa mohon bantuan nya Mas trims
April 3, 2018 at 5:51 am
kukun
Bos mau naya neh… pesawat FT 80 aku pada frek 67325 kalau diputer keatas kok sepertinya terkunci ya? padahal Lock tidak dilakukan barangkali harus gimana Om?
January 1, 2022 at 9:58 pm
Ekowidagdo
Sudah dicoba 3x, masih ndak bisa unlock, masih tetap err dibawah 7Mc, apa ad cara lain.tq
April 6, 2022 at 11:43 am
wilisaefudin78
yaesu FT 80C msh punya stock bray
April 19, 2022 at 10:29 am
Ahmad
Saya punya radio yaesu 80c ini barang simpanan masih ori,salah satu cirinya cesing plastik pengait cover atas tidak patah dalam juga masih bersih dan rapi
May 11, 2022 at 10:16 pm
Udin
Apa ada yg bisa jawab riwayat awal diproduksi yaesu hf 80c dari tahun brapa sampai brpa?