Gambar 1. PLL02 CB SS-2000

Bagi pecinta radio CB (Citizen Band) 27MHz pasti tidak asing dengan jenis IC PLL (Phase Lock Loop) yang digunakan oleh merk populer, misalnya seperti radio CB lawas saya yaitu Superstar 2000 yang menggunakan IC PLL dengan tipe PLL02 dengan 16 Pin. Hasil pengecekan di situs toko online harga IC PLL02 kondisi second membuat mata membelalak, bulan Desember 2021 kisaran harganya antara 400.000 rupiah sd 900.000 rupiah. Tulisan ini mencoba memberikan alternatif modifikasi IC PLL yang mudah dicari dengan harga kisaran dibawah 100.000 rupiah.

IC tersebut adalah MC145106 dengan 18 pin, saya peroleh kondisi baru dengan harga 50.000 rupiah dari toko online. Saya sudah mencari tipe IC PLL besutan Motorolla ini dengan jumlah pin sebanyak 16, yaitu MC145109, namun saya tidak menemukan toko online yang menjualnya, sehingga saya putuskan untuk menggunakan MC145106 dengan sedikit penyesuaian PIN.

Ok mari kita tengok jeroan MC145106 ini, kemudian pin mana saja yang kita gunakan dan mana yang dibiarkan tidak terhubung (Not Connected). Berdasarkan datasheet, konstelasi pin MC145106 adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Pin Out MC145106

Mari kita pelajari fungsi masing-masing PIN sebagai berikut:

  1. Pin #1: Vdd – adalah catuan DC + yaitu antara 4,5 Volt sd 12 Volt
  2. Pin #2: F in – adalah sinyal RF keluaran dari VCO yang akan dikendalikan frekuensinya, input frekuensi yang masih bisa dihandle oleh IC ini adalah 4MHz
  3. Pin #3: OSC in – adalah sinyal referensi clock yang digunakan, biasanya menggunakan 10,240 Mhz
  4. Pin #4: OSC out – adalah cuplikan sinyal referensi clock
  5. Pin #5: /2 Out – adalah cuplikan sinyal referensi clock, dengan frekuensi /2 dari OSC in, jadi kalau OSC in sebesar 10,240MHz maka keluaran Pin #5 frekuensinya sebesar separohnya atau 5,12 MHz
  6. Pin #6: FS – ini adalah seting step pencacah frekuensi sebanyak 2^9 ini dengan step 5KHz (Pin #6 – Low short ke ground) atau 10KHz (Pin #6 – High konek ke Vdd), untuk keperluan CB saya set setp 10KHz
  7. Pin #7: Phase Detector Out – yaitu perbedaan fase sinyal input yang telah dicacah melalui N: 2^9 decoder dengan sinyal 10Khz yang dicuplik dari clock referensi, kalau Fin/N < 10Khz maka output akan HIGH dan kalau Fin/N > 10KHz maka output akan LOW, tegangan yang berubah berdasarkan perubahan Fin ini yang diumpankan ke sebuah diode varactor (variable capacitor) yang membentuk tank circuit pada sebuah VCO (Voltage Controlled Oscillator), di dalam rangkaian SS-2000 diperankan oleh rangkan VCO Block dan dengan perangkat aktif adalah TA7310. Selain membangitkan frekuensi, IC ini juga berfungsi untuk menurunkan (shifted down) frekuensi keluaran VCO ke dalam range yang bisa dihandle oleh MC145106, yaitu sekitar 2MHz
  8. Pin #8: LD – yaitu Locking Detector yaitu digunakan sebagai pilot untuk mendeteksi apakah PLL dalam kondisi Locked (terkunci) atau Unlocked (belum terkunci), ketika kondisi terkunci maka Pin #8 ini akan HIGH dan sebaliknya.
  9. Pin #9 – #17: Decoder Pencacah Frekuensi Fin – decoder ini memiliki 9 bits, 0 sd 8, atau memiliki 2^9 kombinasi pencacahan frekuensi Fin. Pin #9 adalah bit tertinggi (MSB: Most Significat Bit) sementara Pin #17 adalah bit terendah (LSB: Least Significat Bit). Mari kita ambil contoh, ketikan 9 pin kita set pada angka decimal 222 = (Pin #9)011011110(Pin #17), maka Fin = misal 2.220KHz akan dicacah sebesar 2.220KHz / 222 = 10KHz, nah sinyal 10KHz ini kemudian dibandingkan dengan Clock Referensi sebesar 10KHz, karena frekuensi kedua sinyal tersebut sama, maka kondisi ini disebut locked (terkunci), dan Pin #7 = biasanya pada tegangan tertentu dan Pin #8 = HIGH. Kalau misalnya VCO tidak stabil dan membuat Fin bergoyang ke frekuensi 2.240KHz maka hasil cacahannya adalah 2.240KHz / 222 = 10,09KHz, dimana frekuensi ini > Clock Reference 10KHz, maka Pin #7 = LOW dan Pin #8 = LOW, demikian sebaliknya
  10. Pin #18 – Vss yaitu GROUND

Jadi demikian sederhana mekanisme PLL, namun terbukti sangat handal untuk mengontrol kestabilan sebuah VCO pada segala macam kondisi lingkungan (i.e. perubahan temperature, tingkat kestabilan komponen yang rendah, dll).

Berikut adalah mapping Pin MC145106 (18 Pin) supaya fit dengan PLL02 (16 Pin):

Gambar 3. Mapping Pin MC145106 (18 Pin) ke Pin PLL02 (16 Pin)

Dari tabel diatas terlihat ada 3 Pin MC145106 yang tidak dihubungkan, yaitu Pin #4, #5 dan #8, kemudian Pin #6 kita hubungkan ke Vdd atau Pin #1 untuk setting step decoder 10KHz sesuai step kanal radio SS-2000 (radio CB umumnya). Kita hanya membutuhkan 1 buah socket pin bulat sebanyak 16 lubang, sementara Pin MC145106 yang tidak dipakai dipotong supaya tdk menggangu pin lainnya. Pin-pin lain yang perlu disesuaikan posisinya di socket, dihubungkan dengan cabel serabut tunggal bekas UTP Cable, kemudian disolder supaya tidak bergerak. Maka MC145106 sudah fit dengan lubang PLL02 di PCB SS-2000, dimana dimensinya tetap bisa pastikan kecil sehingga bisa dipasang disela-sela komponen yang berjubel.

Gambar 4. Mapping MC145106 ke PLL02 secara fisik

Dengan tanpa melakukan perubahan apapun di PCB CB SS-2000 maka IC MC145106 dapat kita pasangkan ke radio, dan kita tidak perlu membelanjakan rupiah kita cukup banyak hanya untuk modifikasi IC PLL bawaan radio CB ini.

Semoga berguna – 73 de YD1CHS