Salah satu peralatan standar amatir radio dan RF homebrewer adalah “RF Dummy Load”. RF Dummy Load adalah sebuah resistor murni dengan besar impedansi sesuai dengan saluran transmisi yand digunakan, jadi dummy load tidak harus bernilai 50 Ohm, tetapi bisa 75 Ohm, 120 Ohm, atau berapa saja. Karena mayoritas saluran transmisi pada transceiver adalah 50 Ohm, maka banyak kita jumpai dummy load memiliki impedansi murni sebesar 50 Ohm.
Ok, tadi saya menyebutkan impedansi murni, apa artinya ?
Bila kita bekerja pada frekuensi tinggi, maka kita akan dikenalkan dengan sebutan impedansi riil atau murni dan impedansi imaginer atau khayal. Impedansi imajiner atau khayal dibagi menjadi 2, yaitu bersifat induktif (kumparan) atau bersifat kapasitif (kondensator), dalam teori rangkaian listrik ketiganya dituliskan sebagai berikut:
Z = R + jX
Z adalah impedansi kompleks, yaitu campuran impedansi riil dan khayal (satuan Ohm)
R adalah impedansi riil (satuam Ohm)
X adalah impedansi khayal (satuan Ohm)
j adalah notasi untuk bilangan khayal, -j adalah kapasitif, +j adalah induktif
Sebuah antenna hertzian, atau antenna yang memenuhi kaidah/ hukum hertz, ambil saja dipole 1/2 lambda, ia memiliki impedansi (hampir) murni, yaitu memiliki impedansi khayal yang mendekati nilai nol, sementara impedansi riilnya memiliki nilai hampir 50 Ohm.
Lalu sebenarnya apa gunanya RF Dummy Load ?
Jawabanya, banyak … misalkan (silakan dilengkapi sendiri):
1. Sebagai pengganti antenna saat melakukan testing terhadap Transmitter.
Pada saat melakukan testing transmitter, selalu gunakan dummy load sebagai pengganti antenna. Sesuaikan besarnya impedansi dummy load dengan impedansi output transmitter, biasanya 50 Ohm, sehingga akan diperoleh SWR = 1, sehingga akan mencegah transistor final mengalami kerusakan.
2. Sebagai referensi dalam melakukan tuning antenna.
Dummy load yang matched dengan saluran transmisi transmitter maka akan menmberikan SWR = 1, maka bila antenna kita memberikan nilai SWR > 1, maka nilainya tidak sama dengan 50 Ohm.
Okay dech, mari kita tinggalkan teori-teori di atas, saya akan tunjukkan cara membuat RF Dummy Load yang mudah dan murah.
Bahan-bahan yang digunakan adalah:
1. Jack atau Socket PL (sesuai dengan terminal antenna anda)
2. PCB Polos, untuk memasang socket dan tempat menyatukan kaki-kaki resistor
3. 20 Buah resistor masing-masing 2W dengan nilai 1K, sehingga dummy load akan memiliki kemampuan mendisipasi daya RF sampai dengan 2W x 20 = 40 W
Usahakan resistor ini tidak bersifat induktif, dan hindari resistor kotak yang berwarna putih.
Potong PCB bulat dengan diameter 3 cm, buat lobang untuk menempatkan jack PL, lalu lakukan penyolderan semua resistor tersebut secara paralel, sehingga total nilai resistor adalah 50 Ohm. Lihat gambar RF Dummy Load yang saya buat, sederhana dan murah.
Saya pernah menanyakan ke salah satu kios di pasar Cikapundung Bandung, harga sebuah RF Dummy Load 10 Watt saja mencapai beberapa ratus ribu. Why should we waste our money ?
Homebrew RF Dummy Load di atas membutuhkan biaya kurang dari Rp.50.000,- dan menambah ketrampilan kita untuk menyolder. Hehehe …
Oh ya, karena resistor bulat yang bersifat resistif ini di pasaran biasanya memiliki kemampuan disipasi daya maksimum sebesar 2 W, maka untuk membuat RF Dummy Load dengan kemampuan
disipasi daya lebih besar dapat digunakan lebih banyak resistor dengan cara menghitung sbb:
Jumlah Resistor = Harga Sebuah Resistor / 50
Contoh:
Resistor 2K/2W, maka membutuhkan 2.000 / 50 = 40 buah
Kemampuan Disipasi Daya = 40 x 2 W = 80 Watt
Sya telah menggunakan RF Dummy Load buatan sendiri tersebut cukup baik untuk HF (High Frequency), dan sedikit deviated untuk VHF (Very High Frequency), namum masih “acceptable”.
Okay … tunggu apalagi, hemat uang anda dengan membuat sendiri RF Dummy Load !
Have a nice day … OM (Old Man).
52 comments
Comments feed for this article
December 30, 2008 at 11:23 pm
Hendriono
Makasih bos… ini perhitungan yang saya cari… murah bukan berarti jelek… setuju….!
January 2, 2009 at 8:15 pm
YD1CHS
Dear Om Hendriono,
Thanks atas kunjungannya di blog yang sederhana ini, yaa … saya juga menggunakan RF Dummy Load ini, bila terbakar, yaa tinggal ganti dan solder lagi … murah meriah !
Regards
YD1CHS
March 17, 2009 at 3:28 pm
Kang Paijo
Hallo Om,
Kalo kita mau lihat besarnya output rf gimana ? misalkan kita pasang VU atau Watt meter koneksi otput dummy load ke input VU ?????????? Tolong di Jelaskan.
Thank’s 73
YD3CQZ
March 17, 2009 at 4:18 pm
YD1CHS
Dear OM Paijo – YD3CQZ
Perlu kita sepakati, bahwa dummy load disini merupakan perangkan single port, artinya hanya memiliki input tanpa memiliki output, ia berfungsi untuk mendisipasikan RF power dari TX ke resistor 50 Ohm dalam bentuk panas.
Pemasangan RF Power meter dilakukan secara paralel dengan dummy load ini, karena ia akan mencuplik sinyal RF dari TX dengan porsi yang sangat kecil, disearahkan oleh diode rectifier sehingga dapat dibaca oleh VU meter (uA meter – ampere meter).
Kalau kita menggunakan VSWR meter yang juga didalamnya ada RF Watt meter-nya, maka dummy load cukup dipasang sebagai pengganti antenna, namun perlu selalu perhatikan temperature dummy load tersebut, jangan sampai berasap karena power terlalu besar dan lama membebani dummy load … terbakar cukup hebat dengan asap yang banyak … saya sudah pernah mengalaminya.
OK … OM Paijo, semoga membantu …
Regards
YD1CHS
March 18, 2009 at 1:19 pm
Kang Paijo
Thank’s a lot atas penjelasanya pak, ini sangat membantu buat saya.
salam 73′
YD3CQZ
March 21, 2009 at 7:54 am
rendy
Mas, klo bikin dummy dari resistor kotak putih yang 5 watt oke gak?
susah tuch nyari resistor carbon yang ukuranya lebih dari 2 watt..
March 23, 2009 at 6:54 am
YD1CHS
Dear OM Rendy,
Saya sudah pernah eksperimen dengan resistor putih tersebut (biasanya digunakan pada rangkaian amplifier) ternyata dia bukan bersifat resistif murni, akibatnya walaupun diukur dengan ohm meter (frekuensi rendah) memiliki harga sekitar 50 Ohm, namun pada frekuensi tinggi tidak lagi demikian, so that SWR tidak sama dengan 1.
Jadi kesimpulannya, jangan menggunakan resistor tersebut, usahakan dengan menggunakan resistor yang bulat seperti yang saya rekomendasikan di blog.
Satu lagi trik untuk membuat dummy load tahan agak lama dibebani oleh RF, rangkaian dummy load masukkan ke kaleng bekas cat besi (ukuran tanggung atau kecil – disesuaikan saja), lalu rendam dengan olie pelumas mesin, untuk mendistribusikan disipasi panas akibat dibebani oleh RF.
Di Bandung saya juga agak kesulitan mendapatkan resistor diatas 2W. Namun, bila ingin watt lebih besar, ganti aja nilai 1K menjadi yang lebih besar lagi, sehingga jumlah resistornya juga lebih banyak.
Demikian OM Rendy, semoga perburuan OM mendapatkan hasil dan berhasil membuat RF Dummy Load.
Regards
YD1CHS
April 8, 2009 at 12:27 pm
vjdesta
tapi cari resistir 1% sulit bos
April 8, 2009 at 12:29 pm
jz 13 pocil
salam kenal dari komunitas fm pacitan
November 26, 2009 at 6:49 pm
Arisandi
Slm kenal om cholis aq arisandi di kendari aq maw tanya nich apa bisa di pake 60buah resistor 2w 1k apakah hasilx masih 50ohm.soalnya tg di posting hanya20 biji mohon pencerahanx thx
November 30, 2009 at 5:56 pm
YD1CHS
Dear OMs …
@ OM Vjdesta : betul memang sulit mencari komponen dengan toleransi 1%.
@ JZ13POCIL : salam kenal juga OM, have a nice day.
@ OM Arisandi : Kenapa resistor harus sebesar 1K dan harus sebanyak 20 buah paralel, karena ini memenuhi hukum OHM. yaitu dengan rumus :
1/Rtot = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + … + 1/Rn
Dengan menggunakan rumus diatas, 20 buah resistor dengan masing-masing nilai 1K Ohm, maka akan diperoleh nilai Rtot = 50 Ohm.
Namun dengan 60 buah resistor 1K, maka akan diperoleh Rtot = 16.67 Ohm, bukan lagi 50 Ohm.
Demikian semoga makin mantap eksperimennya.
Best 73 de YD1CHS
February 20, 2010 at 4:55 am
Arisandi
Dear om Cholis,aq maw tanyakan jga nich, berapakah panjang kabel jamper swr ke rf dumy load, mohon di respon thanks sebelum n sesudahnya by Arisandi
February 22, 2010 at 3:40 pm
YD1CHS
Dear OM Arisandi,
Bisa kelipatan 1/4 lambda untuk VHF, namun untuk HF berdasarkan pengamatan saya pakai kabel ukuran sebarang OK tuch … hehehe
Regards
Cholis Safrudin YD1CHS
March 7, 2010 at 11:23 pm
dena
haloo ommm.
trimsss ilmu2nya.
brarti om kalo pake 2k/2w sebayak 80 buah resistor=160w.
tu kan????
March 9, 2010 at 2:43 pm
YD1CHS
Dear OM Dena,
Kalau memakai 2K / 2W sebanyak 80, hasilnya adalah 25 Ohm / 160 Watt, jadi nggak benar … harusnya adalah
20K / 2W hanya sebanyak 40 buah akan menghasilkan dummy load 50 Ohm dengan disipasi power maksimum 80Watt.
Regards,
Cholis Safrudin YD1CHS
March 13, 2010 at 12:01 am
dena
he,,he,,he
upsss,jadi salah yaa!!!!
ommm…
maklum,kurang paham itung-itungan om.
tapi makasi om ilmunya.
tadi siang udah beli R 1k/2w.20 biji.
ntar besok mo coba2.mudah2n berhail ya om.
doainnnn..yaaaa.
trimsss
March 15, 2010 at 3:47 am
Edison siahaan
Hallo boss. Apakah anda punya skema oscillator 10,245mhz menggunakan coil if 10,7mhz dan 27mhz menggunakan l-c dan varaktor? Menurut anda, apakah komunitas 11meter sdh punah? Thanx sebelemunya.
March 15, 2010 at 7:10 am
YD1CHS
Dear OM Edison Siahaan,
Skema Oscillator 10.245MHz dengan menggunakan Coil IF 10.7MHz saya kira cukup menggunakan rangkaian VCO biasa, namun untuk tank coil L yang menggunakan IF FM tersebut tambahkan (paralel-kan) kapasitor sekitar 10pF pada primer lilitan IF dimaksud.
Sejauh yang saya tahu dalam lilitan IF 10.7MHz, pada primer-nya terdapat kapasitor sekitar 100pF, sehingga lilitan memiliki harga sekitar 2.2uH. Dengan menambahkan (paralelkan) sebuah kapasitaor sebesar 10pF, maka osilasi menjadi turun ke 10.240-an MHz.
Kenapa kok membuat dengan lilitan LC, biasanya oscillator yang berosilasi di 10.240MHz digenerate dengan menggunakan X’Tal 10.240MHz, banyak dijual dipasaran, biasanya dipakai untuk referensi clock PLL.
Kemudian VCO dengan frekuensi osilasi 27MHz, juga sama jawabanya dengan VCO diatas, sayangnya saya nggak bisa attach gambar disini, intinya tank coil oscilator memenuhi rumusan umum f = 1/(2*PHI*SQRT(LC))
Namun, perlu saya informasikan, untuk membuat sebuah VCO yang memiliki kestabilan tinggi diatas 10MHz adalah sangat sulit, perlu pemilihan bahan yang tepat, desain yang bagus dan hal-hal lainnya. Rekomendasi saya menggunakan PLL saja OM.
Tentang komunitas 11 Meter, kebetulan saya tinggal di Bandung, kalau disebut punah sih tidak, masih cukup banyak yang beroperasi di-Citizen Band ini, secara kasar mungkin bisa saya perkirakan CB-er Bandung jumlahnya sekitar 50 orang.
Kalau kita googling dan mencari komunitas 27MHz di Indonesia masih cukup banyak (salah satunya di Bali beroperasi di kanal 14 kalau nggak salah), IMHO: kenapa seakan-akan komunitas disini disebut punah sebab perangkat CB sudah sangat jarang ditemukan, mungkin dulu tahun 80-an rata-rata menggunakan modulasi AM, namun saat ini hampir semuanya sudah SSB, sehingga praktis pemilik CB AM agak kesulitan untuk join dengan Rekan yang beroperasi di SSB. Hal lain yang bisa jadi merupakan penyebab, adalah karakteristik frekuensi ini kurang begitu bagus, dalam setahun propagasi terbuka (demikian istilah yang dipakai oleh Rekans) hanya beberapa saat saja, sehingga komunikasi praktis day-to-day hanyalah lokal saja.
Kalau bicara diluar pagar sono (luar negeri), komunitas CB masih sangat-sangat aktif, terutama di USA tempat asal-muasalnya radio ini. Bahkan bila googling kita bisa lihat model-model radio CB terbaru yang masih diproduksi, dan mayoritas dipakai oleh kalangan “Trucker”. Lalu kita bisa jumpai Club-club DX dengan Band CB, semisal Sugar Delta, RSN, dll, mereka masih sangat aktif, biasanya di DX Window 27.555MHz baik USB atau LSB.
Beberapa hal yang cukup menarik untuk bekerja di Band CB, tentunya dengan perangkat asli CB adalah:
1. Power cukup kecil sekitar 10W, jadi tidak membebani beban listrik bulanan … hehehe
2. Bila masih ada, pesawat second harganya murah yaitu kurang dari Rp.500 ribu-an
3. Dimensi antenna cukup kecil, karena memang CB berada di band atas HF
4. Pesawatnya kecil, dan portable (cute … hehehe)
5. Memory tahun 80-an
Kekurangannya adalah :
1. Karakteristik band 27MHz tidak sebagus dibandingkan band-band amatir seperti 20M, 40M atau 80M, terutama propagasinya yang jarang menguntungkan. Mungkin hal inilah yang menyebabkan sebagian rekan RAPI bergeser ke frekuensi 11.415MHz yang lebih menguntungkan propagasinya.
2. Karena frekuensinya cukup tinggi, maka kelipatan ke frekuensi TV lebih kecil dibandingkan dengan band-band rendah lainnya, sehingga lebih retan mendatangkan TVI bagi tetangga, namun sebenarnya TVI ini tidak akan terjadi bila rangkaian LPF pesawat dan antenna benar dalam instalasinya.
Demikian OM, semoga berguna informasinya.
Best Regards
Cholis Safrudin YD1CHS
April 19, 2010 at 2:31 pm
JZ10FDW
Terima kasih banyak ohm,saya mo coba buat dummy load yang kaya gini,maklum saya mah kagak punya duit buat beli n saya suka ama yang gratisan,maklum pemulung he………. he……….
April 20, 2010 at 7:37 am
YD1CHS
Dear OM JZ10FDW,
Kalau bisa buat sendiri kenapa harus beli … hehehe, saya sempat lihat di salah satu kios pasar Cikapundung Bandung, ia juga jual yang kayak gini.
Regards,
Cholis Safrudin YD1CHS
June 11, 2010 at 12:19 am
zaky pacityan
Salam kenal dari kota pacitan
June 11, 2010 at 2:57 am
ari
om… ada sekema ga buat tranceiver CB 27Mhz sederhana dengan komponen yg mudah di dapat dan dayanya cm miliwatt saja, buat belajaran om…
tuv_badboy@yahoo.co.id
makasih sebelumnya
June 22, 2010 at 8:24 pm
halim
kok posting awal sama comment beda.yg betul 2k/2watt 40 buah resistor
atau 20k/2watt 40 buah resistor?.maklum masih awal and bingung
June 22, 2010 at 8:27 pm
halim
Contoh:
Resistor 2K/2W, maka membutuhkan 2.000 / 50 = 40 buah
Kemampuan Disipasi Daya = 40 x 2 W = 80 Watt
20K / 2W hanya sebanyak 40 buah akan menghasilkan dummy load 50 Ohm dengan disipasi power maksimum 80Watt.
June 22, 2010 at 8:28 pm
halim
Contoh:
Resistor 2K/2W, maka membutuhkan 2.000 / 50 = 40 buah
Kemampuan Disipasi Daya = 40 x 2 W = 80 Watt
20K / 2W hanya sebanyak 40 buah akan menghasilkan dummy load 50 Ohm dengan disipasi power maksimum 80Watt.
July 17, 2010 at 11:22 am
YD1CHS
Dear OM Ari,
CB yang AM atau SSB OM … ???
Regards
Cholis Safrudin
August 12, 2010 at 11:31 am
pian
jadi kalo untuk 160w, cukup dengan resistor yang 2k 80 pcs……….
betul gak
August 12, 2010 at 11:36 am
pian
maksudnya 20k sebanyak 80 pcs
jadi hasilnya 160w… ??????
August 15, 2010 at 5:39 pm
YD1CHS
Dear OM Pian,
Nggak bisa OM, resistor 20K sebanyak 80 buah kalau diparalel maka impedansinya menjadi 20000/80 = 250 Ohm, wah jadi nggak matched donk. Seharusnya kalau memaksa pakai resistor 20K, maka harus sebanyak = 20000/50 = 400 buah. Bila masing-masing resistor memiliki kemampuan disipasi daya masing-masing 2.5W, maka semuanya akan 400*2.5 = 1KW.
Tapi kayaknya nggak mungkin bikinnya, harga jadi mahal dan ukurannya guedhe amir OM …
Regards,
Cholis Safrudin YD1CHS
August 16, 2010 at 11:54 am
pian
thanks ya Om….
Pencerahanya mantabs……….
September 15, 2010 at 11:09 am
pian
halo Om,
Saya bikin dari R 3k3 (3300ohm) sebanyak 66 pcs
dengan hitungan 3300/66=50
maka bila di kalikan 66×2=132 (132w)
tapi pada saat di ukur dengan avo meter digital,, dengan jumlah 66 pcs akan menghasilkan 44,5 ohm, tapi bila saya kurangi 1 buah Rnya, akan menunjukan pada avo 50 oohm.
apakah harus dengan jumlah 66 pcs atau 65 pcs, sedangkan saya menggunakan lebih dari 3 avo meter untuk lebih meykinkan kalibrasi avo meter.
salam
Pian
September 15, 2010 at 3:42 pm
YD1CHS
Dear OM Pian,
Secara teori bila masing-masing resistor memiliki nilai tepat 3300 Ohm, maka sebanyak 66 buah diparalel akan menghasilkan nilai 50 Ohm tepat, namun karena resistor yang ada biasanya memiliki toleransi sampai dengan 10%, maka kasus yang dialami OM Pian sangat mungkin terjadi.
Sebenarnya yang penting adalah seluruh resistor tersebut memiliki nilai 50 Ohm, jadi kalau ternyata dengan mengurangi 1 buah menjadi 65 buah mendapatkan nilai mendekati 50 Ohm, saya itu yang terbaik.
Demikian,
Cholis YD1CHS
September 16, 2010 at 11:43 am
pian
thanks Om……
hapunteun simkuring tumaros wae
September 19, 2010 at 6:42 pm
YD1CHS
Dear OM Pian,
Nuhun pisan OM …
Regards
November 4, 2010 at 1:42 pm
babun
BOSS GMN CARANYA MET CABLE BIAR INPEDENSINYA 50 OMH
January 18, 2011 at 12:28 am
yd2vgi
om,kabel jumper dumyloadnya berapa cm panjangnya?thank’s
January 22, 2011 at 9:34 am
YD1CHS
Dear OM YD2VGI,
Kalau untuk HF panjang kabel konektor nggak banyak berpengaruh, namun untuk VHF atau UHF tentu panjang akan berpengaruh lebih besar, saya sih patokannya adalah kelipatan 1/4 lambda saja, tks.
Regards,
Cholis
March 9, 2011 at 7:32 pm
utthank mentari
Gini bang, tentang nge-
tune pemancar radio.
Saya pake SWR meter
merk Maldol HS-260S.
Gmn sih cara pakenya
bila kita tune boster pemancar fm, trutama
posisi potensio SWRnya, itu
fungsi dan cara pakenya gmn bang?
Trus panjang kabel
antara pesawat TX dgn
SWRnya berapa idealnya?
Juga panjang kabel ke
Dummy Load berapa
juga idealnya?
TX dgn TR Final SC2630,
bekerja di frekwensi 100,50 MHz.
Atas
bantuannya,sblumnya
mkash banyak. Klau
mau blz pake email, disini
aja,. reyhand_ayu@
yahoo.co.id
March 10, 2011 at 4:56 am
YD1CHS
Kalau panjang kabel sih paling gampang gunakan kelipatan 1/4 lambda saja, baik dari TX ke SWR, maupun SWR ke ANT.
Ini kok ke dummy load, berarti nggak ngetune ANT yaa …?
Begini, intinya gunakan power sekecil mungkin, adjust potensiometer forward sampai jarum forward maksimum, nah jarum SWR saat itu menunjukkan nilai SWR …
Powered by Telkomsel BlackBerry®
August 5, 2011 at 3:18 pm
NiksenH
OM, kalo pake resistor metal film boleh?
ato mesti pake resistor karbon?
August 22, 2011 at 5:25 am
YD1CHS
Hallo OM Niksen,
Sorry lelet reply-nya, banyak sekali kesibukan yang membuat saya jarang komentar disini, hehehe … Saya rekomendasi menggunakan karbon, … beberapa resistor yang biasa digunakan untuk amplifier di frekuensi rendah kurang cocok untuk kepentingan ini, sebab mereka akan memberikan nilai yang tidak lagi murni resistif.
Regards, Cholis YD1CHS
September 5, 2011 at 1:35 pm
Dian kenari
aku pengen buat dummy load kabel 10watt dan 60watt,butuh resistor brapa aja ??
September 6, 2011 at 10:43 am
NiksenH
OM… kemaren malem udah bikin, tapi pake resistor 2 watt biasa (warna krem mengkilap) tolerasi emas 5% (kalo ga salah)
hasil dari multimeter digital dapet kisaran 50.2 ohm
pas ditest di swr Diamond SX-200 dengan HT Firstcom FC-08
power low (1.5-2 watt) dapet 1.1 : 1
power high dapet 1.2 : 1
pas ditesting2 pake power high (5 watt) resistor anget2 gtu…
dengan hasil SWR di atas, apa bisa untuk tunning?
untuk resistor yang warna kusam (body ga mengkilap) belom dicoba, tapi ada stok 20 ekor.
May 27, 2012 at 11:19 pm
BDP.POWER
di pasaran Pekanbaru Resistor Carbon hanya tersedia yg paling besar hanya 2 watt dg 100 ohm… bgmn cara utk buat Dummy Load dg kemampuan 300 watt..? brp R yg di butuhkan…?
September 28, 2012 at 9:24 am
edy goshong
Om,aku pengen ngelebarin TM 211 supaya bisa di 100 mhz,mohon infonya
October 16, 2012 at 5:32 pm
dwi dian susanto
salam kenal om salam 51-55,,10-02 harapan,,,om mau tanya itu rangkaian resistor yg di paralel di masukan ke dlm kaleng dan di berikan olie mesin agar tujuannya tidak panas.yg di maksud di berikan olie mesin,hanya di oleskan saja ato gimana.mohon pencerahannya om,maklum wong ndeso.salam JZ 09 JEV.
October 16, 2012 at 6:00 pm
YD1CHS
Direndam seterusnya om, tks.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
December 14, 2012 at 3:19 pm
Zulkarnain Husin
Salam kenal. Om apa bisa saya minta skema transceiver CB 27 mhz yang sederhana seperti tulisan Saudara Ari diatas.Yang output sinyalnya kurang dari 1 watt. Baik yang AM maupun yang SSB. Terima kasih sebelumnya.Tolong emailkan saja ke Zulkarnain_husin@yahoo.com
February 13, 2013 at 7:03 pm
Yusep
maaf om cholis mau nanya nih ..
Apa kedua kaki resistornya di tersambung langsung ke bagian tengah dari konektor / jack , atau bagian lainnya ke ground dari konektor ..?
July 4, 2013 at 2:25 am
Arie Imam Sadewo (@arie_ewo)
om maaf mau tanya, ini kalau di pake untuk uhf masih mumpuni engga, tks..
May 18, 2017 at 3:20 pm
Huda
Tak melu gawe yoo. bos
November 8, 2017 at 8:15 am
Imam Suharjo
Sederhana, murah dan joss.
Makasih